Pun ketika istri sedang dilanda nestapa, suami yang menguatkan dan menanamkan keyakinan. Suami menjadi  terdepan mendekap istri sedang gulana.
Apabila keduanya menjalankan tugas dan peran sebagaimana mestinya, mustahil  apabila tidak bertambah dan bertumbuh rasa sayang.
------
Menikah, membuat  kesedihan dan kesenangan tidak ditanggung sendiri. Semua situasi dihadapi berdua, lengkap dengan resikonya di kemudian hari.
Semangat yang luruh bisa kembali hadir, melalui penghiburan orang terdekat. Kegusaran bisa tersingkirkan, ketika mendapati senyum belahan jiwa.
Kalau ada yang bilang "menikah menambah masalah", sebaiknya dikaji ulang pola pikir ini.
Saya meyakini tak ada yang sia-sia, yang diselenggarakan oleh kehidupan.
Seberat apapun menjalankan syariat, ketika dibarengi keyakinan akan kebaikan. Niscaya akan membawa kebaikan dunia akhirat.
Kebanyakan kita mungkin sedang tertatih menjalani pernikahan, tetapi bukan alasan untuk menyerah kala. Kalau dihadapi berdua, kesedihan terasa ringan adanya.
Maka menikahlah, karena menikah itu berbagi sedih dan bahagia.
Semoga bermanfaat.