Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Iming-iming Bukan Cara Ideal Mengatasi Anak Rewel

6 Juni 2021   15:09 Diperbarui: 7 Juni 2021   11:30 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak rewel (Dokumentasi pribadi)

Saya yang pagi harinya harus ngantor, musti menahan kantuk dan mencuri waktu merem sebentar.

Setelah tri semester pertama terlewatkan, maka tahapan dan tantangan dihadapi berikutnya juga berbeda.

Sewaktu beranjak usia kanak- kanak, saya pernah dihadapkan pada situasi kurang ideal. Di tengah sholat jumat berlangsung, anak lanang usia lima tahun itu berbisik hendak pipis.

Ilustrasi anak rewel (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi anak rewel (Dokumentasi pribadi)
Kemudian di lain waktu saya pernah mengalami, anak menangis kejer minta pulang di tengah acara pesta pernikahan sedang digelar.

"Diam nggak", ucap saya dengan nada menahan emosi dan geregetan.

Kalimat tersebut nyatanya tak manjur, tangisan semakin menjadi bahkan disertai rengekan.

"Kalau gak diam, nanti gak beli jajan atau mainan", saya mengiming-imingi.

Ya, anak lanang akhirnya diam. Tetapi di lain waktu, hal serupa terjadi lagi.

Menurut Dr. Rose Mini M.Psi, psikolog dan dosen, "Strategi iming-iming sebenarnya tidak efektif, di kemudian hari hal sama akan terulang. Anak akan menghapal kebiasaan ayah atau ibunya kalau dia menangis, sehingga menjadikan menangis sebagai cara untuk mendapat "sesuatu".

Iming-iming Bukan Cara Ideal Mengatasi Anak Rewel

Sebagian orangtua tidak sabar -- termasuk saya--mengatasi anak rewel di tempat umum. Jurus pintas dijadikan andalan, yaitu iming-iming mainan atau makanan diminati anak.

Memang sih, iming-iming membuat anak rewel seketika berhenti, tetapi dalam jangka panjang, iming-iming saya rasa kurang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun