Meskipun bisa saja berbeda cara mengekspresikan, tetapi makna reward atau pencapaian tersebut sejatinya tak bisa diwakili oleh apapun juga.
Saya yakin, para pemenang Samber THR bukan orang baru di dunia tulis menulis. Artinya sudah banyak tulisan yang dihasilkan, baik untuk lomba atau tidak dilombakan.
Saya yakin, mereka sudah banyak menemui aneka situasi menulis. Tak gentar ketika tidak menang, mereka mencoba lagi dan mencoba lagi.
Sehingga sampai pada titik tertentu, tulisan mereka memenangkan lomba. Berarti takdir kemenangan, ada pada tulisan ke sekian setelah kegagalan ke sekian.
Saya termasuk yang kalah di Samber THR Kompasiana, berarti takdir tulisan saya tidak di lomba ini (dan tidak apa-apa).
Tugas saya adalah menulis dan menulis lagi, karena saya tidak tahu pada artikel yang ke berapa akan disampaikan takdir tak disangkakan.
Tetapi dari perjalanan hidup ini ada satu hal saya petik, bahwa apapun yang kita kerjakan (termasuk menulis) akan membuahkan akibat. Dan akibat yang didapat, lazimnya seimbang dengan kadar usaha yang dikerahkan.
Maka kalau di satu lomba, ternyata belum beruntung. Berarti kita musti melangkah maju lagi, memberi usaha yang lebih pada upaya berikutnya. Agar tulisan yang dihasilkan, menjumpai takdir baiknya.
Semoga bermanfaat.