Apalagi, perkawinan baru hitungan tahun atau belasan tahun, dijamin tak lepas dari ribut dan beda pendapat (dan itu wajar). Â Setan bersemayan dalam diri manusia, tidak pernah berhenti menjerumuskan.
Dan mendengar dari kisah dan pengalaman orang lain, menyadarkan saya tentang terus belajar dan belajar sekaligus berbenah diri.
Setiap Pasangan, Sesungguhnya Diincar Perceraian
Orangtua kita, mungkin ada yang perkawinannya bertahan sampai maut menjemput. Saya adalah saksi hidup, untuk dua pasangan yang berpisah karena ajal.
Yaitu orangtua dan mertua saya, keduanya dengan ketidaksempurnaannya, telah menyelesaikan tugas di dunia dengan ditemani satu belahan jiwa.
Saya tahu, betapa jatuh bangun dan babak belur telah mereka hadapi. Bertahan sekuat tenaga, demi kelanggengan hubungan suami istri (meski sangat tidak mudah).
Saya yakin dan mengetahui, betapa merekapun pernah berada diujung putus asa, meskipun telah puluhan tahun hidup berdampingan.
Maka kalau Kompasianer, melihat pasangan yang terlihat selalu romantis. Yakinlah, banyak bagian perjalanan yang membuat keromantisan itu tersembunyikan.
Entah rasa jengkel yang mencapai puncak, entah pengingkaran yang pernah dilakukan satu diantara pasangan, entah kekecewaan yang sangat.
Berkaca pada kisah dikemukan pengacara, kemudian melihat perkawinan orangtua dan mertua, mendengar dan menyaksikan perkawinan kakak (kandung/ ipar), sanak kerabat.
Membawa saya sampai pada satu kesimpulan. "Bahwa setiap pasangan, sesungguhnya diincar perceraian."