Biasanya, saya tidak langsung pergi, tak beranjak dari tempat sambil mengamati langkah kaki kecil sampai tubuhnya hilang di balik kerumunan teman dan gurunya.
"Ayah bawa apa" itu adalah pertanyaan yang kerap diucapkan.
Maka, saya selalu berusaha membawa apa saja untuk oleh-oleh. Tak jarang mampir ke warung terdekat, sekedar membelikan biscuit atau camilan kesukaan. Cukup dengan uang dua atau tiga ribu saja, ternyata bisa mengantarkan gembira di wajah anak-anak.
Menjelang Tidur, Setelah seharian beraktivitas, malam tiba dan anak-anak siap-sapa naik ranjang. Kalau ayah sudah di rumah dan sempat, Â sisihkan lima sepuluh menit berbincang, apa saja telah dilalui sepanjang hari atau harapan masa mendatang.
Kalau masih balita, bisa saja didongenin, dibacakan kisah sarat pesan, diambil dari kisah nabi atau orang hebat lainnya. Pesan kebaikan yang disampaikan orangtua, biarlah dibawa dalam tidur dann memotivasi untuk mengejar cita-cita di kemudian hari.
------
Memanfaatkan kebersamaan semasa anak masih kecil, bisa menjadi cara untuk memupuk memori indah di benak anak tentang orangtuanya. Niscaya ketika elak mereka dewasa, orangtua adalah orang kali pertama dituju untuk berbagi apapun.
-semoga  bermanfaat-