Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Strategi Jaga Stamina Saat Menjadi Petugas KPPS, Saya Terapkan untuk Puasa Ramadan

7 Mei 2019   05:20 Diperbarui: 7 Mei 2019   05:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya juga merasakan kecapekan dan kantuk, namun berkat asupan yang saya jaga, sistem imun tubuh ini lumayan masih bagus, sepanjang bertugas saya banyak minum air putih dan ngemil buah ( ulasannya di SINI  )

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Menjaga Stamina di Awal Bulan Puasa

Discliamer ; yang saya tulis di artikel ini adalah pengalaman pribadi, belum tentu cocok dilakukan orang lain. Kompasianer yang hendak praktek (seperti saya), sebaiknya konsultasi dulu dengan ahli nutrisi.

Sahur Ramadan hari pertama, bangun tidur sekira jam setengah tiga, dalam kondisi lambung kosong, saya meneguk air putih hangat --bagus untuk menghangatkan dan membersihkan lambung. Kemudian menyeduh tiga butir kurma dengan air hangat, sembari menunggu kurma dan air hangat menyatu, saya mengerjakan sholat malam.

Untuk kebutuhan karbohidrat, saya mengonsumsi ubi rebus (saya punya stok ubi ungu---ubi jenis lain juga bisa) dan untuk protein saya pilih telur rebus. Hari pertama saya pilih buah jambu (jambu punya julukan super fruit, karena kandungan vitamin C-nya berlimpah),  saya rasakan manfaat jambu sewaktu menjadi petugas KPPS.

sahur hari pertama- dokpri
sahur hari pertama- dokpri
Setelah sholat malam, baru menikmati menu ala saya secara perlahan, saya jeda dengan mengaji beberapa lembar, kemudian juga mengetik. Konsep mindfull eating benar saya terapkan ketika makan, yaitu menguyah makanan secara perlahan, merasakan bagaimana tekstur, mencecap rasa setiap makanan dengan mendalam.

Ketika menggigit potongan buah jambu, saya merasakan crunchy di setiap potekan jambu, kemudian rasa manis yang keluar dari dalam daging jambu dengan seksama saya nikmati. Hal yang sama saya lakukan, ketika mengunyah telur dan ubi rebus, semua saya lakukan dengan perlahan dan menikmati setiap gigitan.

Saya mengonsumsi buah di akhir sahur, sekira tiga puluh menit sebelum waktu imsyak tiba, dan menutup sahur dengan minum air putih hangat. Kemudian sholat subuh, sepulang dari masjid sempat mengaji beberapa lembar dan melanjutkan ngetik di laptop.

----

Sebagai pekerja freelance, saya bebas mengatur jam kerja, tidak terpaku office hour layaknya pekerja kantoran. Saya bisa tidur satu setengah jam, dimulai setengah delapan pagi, kemudian menyelesaikan beberapa tugas menulis. 

Puasa hari pertama, saya ada beberapa urusan pekerjaan, salah satunya ke Bank, agar bisa sekali jalan saya atur keluar sekalian sholat duhur lanjut ke Bank dan menyelesaikan urusan lain. Saya bisa kembali istirahat (tidur) setelah sholat ashar, kemudian bangun sekitar jam lima, dan membuka laptop untuk mengetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun