Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Setiap Tetes Keringat Ayah Terdapat Rejeki Istri dan Anak

23 April 2019   05:54 Diperbarui: 23 April 2019   13:26 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayah, adik pengin dibeliin lego yang itu lho" rajuk gadis kecil.

Saya coba check harga mainan yang dimaksud di beberapa toko, angka tertera di bandrol (menurut saya) lumayan mahal. Daripada uang sebegitu banyak untuk membeli mainan -- biasanya seminggu sudah bosan--, sebaiknya untuk belanja barang kebutuhan rumah tangga.

Dan siapa sangka, saat mengahadiri sebuah acara, pada sesi door prize nama saya keluar dan mendapat voucher belanja. Dua lembar voucher sudah ada ditangan, ternyata berlaku di banyak merchant, salah satunya untuk membeli mainan incaran gadis kesayangan.

"Alhamduliilah, rejekimu nak" gumam batin ini.

------

Dalam bahtera rumah tangga, setiap anggota keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk saling mengisi dan menguatkan. Tugas dan peran tersebut jangan ditukar sekehendak hati, bisa berakibat fatal dan berpengaruh pada martabat pengembannya.

Ayah atau suami misalnya, ditunjuk kehidupan sebagai tulang punggung keluarga, diberi amanah menjemput nafkah bagi istri dan anak-anak di rumah. Keperkasaan tubuh dimiliki kepala keluarga akan berdaya guna, justru ketika pergi menjemput penghidupan untuk orang dikasihi.

Si istri memiliki peran untuk melengkapi, bertugas mengelola rumah tangga, memastikan rumah sebagai tempat paling nyaman bagi suami dan anak-anak. Dan anak-anak adalah generasi dipersiapkan untuk masa mendatang, sebagai penerus cita-cita ayah dan ibu ketika usia beranjak senja.

Sebagai kepala keluarga, laki-laki tidak boleh sok berkuasa, seenaknya berbuat kasar kepada istri dan anak- anak merasa dirinya sebagai pemilik uang seutuhnya. Anggota keluarga berhak mendapat perlakuan baik, sehingga perasaan mereka nyaman, tidak menghindar ketika suami atau ayah ada di rumah.

Kepala keluarga yang tidak berlaku baik (pada anak atau istri), ibarat menanam ranjau yang kelak letusannya mengenai dirinya sendiri. Ketika  lelaki perkasa memasuki renta dan tubuh mulai rentan sakit, anak-anak sudah besar akan berlaku abai pada ayah yang pernah berlaku kasar.

Maka, mumpung badan segar bugar, tidak ada salahnya kepala keluarga mempersembahkan sikap terbaik pada anak dan istri. Mumpung badan tegap dan tenaga masih kuat, bisa digunakan untuk bekerja giat dan ikhlas untuk memberi nafkah terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun