Canda tawa cermin kebahagiaan, ada di setiap wajah yang ikut piknik tipis tipis, namun penuh keakraban dan kebersamaan.
Saya tidak kalah bahagianya, melihat istri dan anak-anak tertawa lepas, sejenak tidak terkungkung dengan rutinitas keseharian.
Apa yang saya rasakan, sunguh melebihi apa yang telah diupayakan (tenaga, waktu, tenaga dan pastinya biaya)
Seorang ayah  pecinta, adalah ayah yang rela memasang badan bagi pecintanya, tanpa berharap balas atas jerih payah dicurahkan.
Ayah yang mau berkorban, tidak akan berhitung tentang untung dan rugi, tehadap persembahan bagi orang dikasihi,
Biarlah segenap ikhtiar dikerahkan ayah, kelak menjelma menjadi jejak perjalanan di kalbu buah hati dan belahan jiwa.
Karena kebahagiaan ditanggung anak-anak dan istri, sejatinya di situlah letak kebahagiaan ayah itu sendiri.
Ayah laksana pusat galaksi bernama keluarga, ibu seperti planet bumi mengitari, anak-anak adalah gemerlap gemintang, menghiasi tata surya.
Ketika setiap peran  setiap anggota keluarga, berjalan sesuai fungsinya, maka kedamaian akan menjadi keniscayaan.
Muasal bahagia abstrak, bisa diupayakan dengan sederhana, asalkan menyertakan hati dalam setiap upaya. Para ayah yang mencintai keluarga, sejatinya kalian telah mencintai diri sendiri -- semoga bermanfaat-