Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Horas, Berbenah Infrastruktur di Negeri Indah Kepingan Surga

13 November 2018   04:24 Diperbarui: 13 November 2018   09:26 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba dari ketinggian. Dokpri

Rahmat P Lubis. Dokpri
Rahmat P Lubis. Dokpri
Dan selanjutnya, ini dia yang saya tunggu-tunggu. Berada di tengah hiruk pikuk pasar dekat pelabuhan penyebrangan Muara Tapanuli Utara, yang berhasil mengingatkan saya pada pengalaman semasa kecil. 

Dulu, ketika masih berseragam merah hati putih, setiap hari libur saya punya jadwal membantu ibu berjualan di pasar. Tugas saya adalah menata barang dagangan sebelum ibu datang, membungkus gula pasir dalam plastik kiloan, mengisi botol pembeli dengan minyak goreng curah.

Maka, ketika kembali berada di tengah pasar, atmosfir masa lampau itu meresap ke pori-pori, merasakan betapa pasar adalah denyut kehidupan itu sendiri.

"Maunya pengin pembangunan (pedestrian) cepat rampung, biar (akses menuju)  pasar jadi lebih bagius dan rapi," ujar Inang penjual baju, yang enggan menyebut nama.

Sementara  seorang Ibu dengan anak kecil sedang berbelanja, merasakan pembangunan pedestrian menuju pelabuhan penyebrangan muara, akan menambah rapi dan tertib. Si ibu berharap, setelah pengerjaan pedestrian dan lampu jalan selesai, bisa mencoba berjualan makanan kecil yang terbuat dari singkong.

Di pasar muara. Dokpri
Di pasar muara. Dokpri

Menerawang Toba dari Rest Area Tele Geopark

Saya yakin Kompasianer pernah menyaksikan indahnya pemandangan dari atas bukit. Merasakan sejajar dan (seolah) menyentuh awan, mendekati mendung hendak menjelma hujan.

Dari menara pandang, Kawasan Wisata Tele Geopark Danau Toba Kabupaten Samosir inilah, saya bisa melihat semua keindahan dari atas, termasuk hujan dari kejauhan. Kementrian PUPR, melalui Badan Peneliti dan Pengembangan (Balitbang), telah membangun menara pandang, menjadi sarana wisatawan menikmati keindahan Danau Toba.

Kawasan Tele. Dokpri
Kawasan Tele. Dokpri
rumah kaca di Tele Geopark -dokpri
rumah kaca di Tele Geopark -dokpri
Kawasan ini bisa dijangkau melalui jalur darat dari Bandara Silangit Siborongborong, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Namun, rasa kecapekan menempuh jalanan berkelok naik dan turun tiba-tiba menguap dan hilang, setelah sampai di lokasi Wisata Tele Geoprak. Selain keindahan alam yang saya dapati, rest area dua lantai ini telah dibangun dengan standar internasional dan ramah lingkungan.

Tempat wisata ini juga menyediakan lima toilet wanita, tiga toilet pria dan satu toilet difabel, dilengkapi juga mushola, ruang menyusui dan area parkir yang relatif luas. Sementara pada lantai dua memiliki luas 214 m2, dibangun rumah kaca sebagai ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang.

Ada satu tempat di lantai dua, yang tidak boleh dilewatkan kalau sudah di sini. Adalah  balkon yang menghidupkan naluri netizen saya---hehehe, bersama dua blogger lain kami segera memasang aksi. Alhasil, tongsis dan kamera depan smartphone lebih banyak berfungsi, karena punya tugas mengabadikan selfie atau (lebih sering) groufie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun