Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Dingin demi Pesona Danau Tiga Warna

10 November 2018   20:24 Diperbarui: 10 November 2018   20:59 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di danau tiga warna - dokpri

Sementara untuk mengisi perut, kami bisa membeli makanan di warung sekitar penginapan. Harganya juga cukup bersahabat, tidak lebih mahal dari harga makanan di Jakarta.

Sebagai orang Jawa, kalau bepergian di seputar Jawa Tengah dan Jawa Timur, saya memakai jurus berbahasa jawa halus. Efeknya lumayan berasa, terutama ketika membeli dan menawar makanan, harga diberikan penjual cukup wajar.

Hari pertama, kami menyusun rencana pergi ke danau tiga warna. Bersama kakak (dari pihak istri) yang tinggal di Jogja, menyusul dengan membawa kendaraan sendiri. Tentu kami sangat gembira, bisa menghemat dana perjalanan, cukup patungan isi bahan bakar roda empat, tidak perlu lagi sewa mobil.

Kira-kira jam sepuluh, kakak yang kami tunggu datang. Daaan, Cuus, kami menuju danau tiga warna. Dari penginapan menuju telaga warna, sebenarnya tidak terlalu jauh, mungkin hanya sekitar duapuluh menit waktu tempuh.

Udara sejuk sepanjang perjalanan, pemandangan hijau memenuhi bola mata, sayang sekali dilewatkan. Alhasil beberapa kali mobil merapat ke pinggir jalan, bergantian kami berpose dan diambil gambar.

makan bakwan malang di pinggir jalan -dokpri
makan bakwan malang di pinggir jalan -dokpri
Bahkan ketika menemui tukang bakwan Malang lewat, (lagi-lagi) kami berhentikan dan memesan delapan mangkok. Sambil menunggu si abang melayani, beberapa kali melintas kendaraan umum jurusan Wonosobo -- Dieng. Hasil dari mencari tahu (dari tukang bakwan), menuju lokasi yang hendak kami tuju tersedia kendaraan umum -- artinya terdapat akses transportasi.

Selesai mengisi perut, kami lanjutkan perjalanan, menikmati jalan menanjak di aspal yang halus dan relatif lancar. Sekitar sepuluh menit kami sampai, di sebuah tanah lapang tempat parkir kendaraan, tak jauh dari danau tiga warna.

***

Memasuki area telaga tiga warna, saya melihat bentangan danau seluas lebih kurang lebih tiga kali lapangan bola. Air tenang dengan warna hijau menantang matahari, pada permukaan danau terjauh tampak warna keemasan. Lokasi danau tiga warna terletak di tengah perbukitan, menyapu pandang di sekitar danau, saya menangkap pepohonan rimbun menyejukkan mata.

Menurut pemandu wisata yang mengantar kami, ada kisah legenda dibalik terjadinya danau tiga warna (namanya legenda jadi jangan terlalu dibuat serius, hehehe) Bahwa telaga super keren ini, konon terbentuk dari tangisan penduduk kerajaan yang terus menerus sampai membanjiri kawasan ini. Sedih berkepanjangan terjadi, karena putri kerajaan kala itu menolak hadiah kalung pemberian ayahanda di hari ulang tahun (sebab penolakan tidak dijelaskan)

Pesona danau tiga warna -dokpri
Pesona danau tiga warna -dokpri
Menyoal tiga warna yang ada di danau ini, terpengaruh dari kandungan sulfur terdapat pada air danau. Tiga warna bisa ditemui di danau, yaitu kuning, hijau dan pelangi. Perubahan warna bisa terjadi, disebabkan pantulan sinar matahari atau saat turun hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun