Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Hijrah Musisi Ihsan Nurrachman

29 Mei 2018   09:16 Diperbarui: 29 Mei 2018   09:48 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada puncak kegalauan itulah, Ihsan mengunjungi satu masjid di kota Bandung. Iktikaf dan dzikir dilakukan untuk meraih ketenangan, pasrah sepenuhnya kepada Allah SWT. Dari Masjid ibilah titik balik perjalanan hidup digapainya, ketika sampai di rumah kemudian mendengar adzan hatinya bergetar.

dari akun twitter @ihsannurrachman
dari akun twitter @ihsannurrachman
Satu kisah cukup mengharukan saya, ketika Ihsan diajak silaturahmi ke tetangga masjid, makin melangkah makin ingin menangis, ketika pintu rumah tetangga masjid dibuka nangisnya tidak berhenti sampai subuh. Moment silaturahmi, seolah diperlihatkan dosa kepada istri, anak, orang tua dan kawan-kawannya. 'Tapi, bermusik bisa menghibur orang, ujung-ujungnya pahala' pertanyaan muncul di batin saya.

"Berapa banyak orang saya lalaikan terhadap Allah SWT gara-gara musik ? Berapa orang yang meninggalkan sholat hanya karena ingin menonton saya 1,5 jam ?" ujar Ihsan.  Kalimat luar biasa seperti ini, mengingatkan saya pada pertobatan beberapa selebriti.

Saya pernah mengikuti tausiyah Peggy Melati Sukma (sekarang berganti nama Khadijah), mengawali dan mengakhiri ceramah dengan permohonan maaf. 

Selain maaf kepada jamaah yang hadir, titip minta maaf kepada sahabat, saudara, kawan para jamaah, yang mungkin pernah dilalaikan dari ibadah gara-gara melihat penampilannya di televisi.  Nama Pipik Dian Irawati, Sakti (eks Sheilla on 7), ustad Hari Mukti dan beberapa nama lain, pernah juga mengucapkan kalimat senada.

Kini Ihsan sedang memperdalam ilmu agama, memilih tak lagi bermusik tapi mulai berbisnis busana. "Bermuamalah ini seperlima agama. Yang saya pelajari seperti itu" ujar Ihsan.  Pagi ini, saya terpeku pada satu cuitan Ihsan Nurrachan 'Raihlah Cita2  setinggi langi' mendorong orang tuk mengejar cita2nya, tp ternyata cita2 tersebut tak pernah lepas dari tanah #thinkakhirat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun