Konsep story telling, akan menghadirkan semua unsur. Ketika berkisah hutan, maka diharapkan  menyuguhkan detil suasana hutan, aroma dan atmosfir hutan ke hadapan pembaca.
"Kata kuncinya adalah bagaimana mempertontokan sesuatu ke pembaca bukan menyebutkan" Jelas Mas Isjet
Misalnya menyebut kata "sedih" saja, emosi sedih tidak akan sampai pada pembaca. Tetapi ketika kata "sedih" dideskripsikan, dengan air muka yang sendu, gerak tubuh yang lambat, tatapan mata yang kuyu, dan seterusnya, maka feel sedih akan hadir di benak pembaca.
"Suara tetangga terdengar setiap malam, menganggu tidurku."
Dengan kalimat ini ;
" Setiap malam, tetangga saya melakoni semacam terapi -- teriak dari kamar mandi. Seakan dia harus berteriak- teriak di ruang tertentu yang telah dipilihkan oleh entah-siapa- terapisnya."
Saya yakin, anda bisa merasakan perbedaan dua kalimat tersebut. Kalimat yang atas, tidak terasa feelnya. Sedang kalimat di bawahnya, lebih mengena dan mendalam.
Tulisan yang menarik, adalah yang membetot perhatian sejak paragraf pertama. Caranya, carilah sudut pandang menarik, sehingga membuat orang penasaran.
"Awali dengan cerita, masuk pokok dan tutup dengan cerita," jelas mas Isjet.
Story tellingtidak harus pengalaman pribadi lo, bisa pengalaman teman, saudara, kenalan, yang kebetulan berkaitan dengan topik yang hendak dibahas.