Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Ingin Menjadi Ayah yang Baik Sebaik Ayahku

14 September 2017   06:18 Diperbarui: 14 September 2017   06:45 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah terbaik adalah ayah penuh perhatian- dokpri

Tak sabar, saya segera memindahkan semua isi di tas lama. Mengisi setiap ruang, dengan buku dan alat tulis dimiliki. Memanggul tas baru dipunggung, membuat badan kecil itu seolah melayang. Senyum ayah dan anak begitu lepas, rasa sayang bermekaran di hati masing masing.

Masih banyak peristiwa lain membekas, mengingatnya menguatkan kesan ayah pribadi istimewa. Cara ayah susah diterka, demi mewujudkan keinginan buah hati tanpa berjanji.

Peristiwa puluhan tahun silam, terus membekas di kalbu anak bungsu. Sungguh lelaki sederhana berhati lembut, dengan segala keterbatasan berusaha mewujudkan mimpi.

Pada usia 70 ayahanda berpulang, meninggalkan duka mendalam bagi anak istr. Ibu adalah orang paling berduka, berhari hari dua bola mata itu tampak sembab.

'ayahmu itu, jarang marah sama ibu'

Perjalanan kehidupan ayah terurai, setelah ibu bercerita panjang kali lebar. Saya akhirnya memaklumi, musabab ayah menjadi pribadi pendiam dan lembut.

-0o0-

illustrasi- dokumentasi pribadi
illustrasi- dokumentasi pribadi
Beberapa hari setelah kelahiran ayah, ibunda yang telah mengandung dan melahirkan meninggal dunia. Anak yatim ini diasuh kakak tertua, berlimpah kasih sayang dari ayah kandungnya. Kehilangan pelukan hangat sang ibu, membuat harinya terasa tidak genap.

Setelah dewasa dan menikah, satu peristiwa menggoreskan luka tidak pernah hilang. Tahun 1966, ketika itu karir sebagai guru baru beberapa tahun dirintis. Nasib mujur enggan berpihak, terkena fitnah namanya disangkutkan organisasi dilarang pemerintah.

Imbas peristiwa berdarah di Jakarta lebih dikenal G30S/ PKI, merembet sampai daerah pelosok. Lelaki malang tidak pernah berpolitik, hatinya diliputi perasaan khawatir berlebihan. Setiap terdengar suara huru hara dari luar rumah, matanya melotot dan air mukanya berubah drastis.

Peristiwa pilu suatu sore, guru muda digelandang ke kantor polisi dan diintrograsi. Sehari semalam ditahan, pada hari kedua lelaki lugu dipulangkan. Sejak saat itu hidup tak tenang, ketakutan berlebihan seolah menyelimuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun