Mohon tunggu...
Agung Sw
Agung Sw Mohon Tunggu... lainnya -

membaca,menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Tunda yang Menunda

21 April 2014   00:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_303943" align="aligncenter" width="300" caption="kapal nelayan Banyak informasi yang kami dapat dari Pak Samlawi. Kebanyakan wisatawan yang datang ke Pulau Tunda dari pehobi mancing. Para Mancing mania biasanya menyewa kapal untuk sampai di spot mancing di sekitar pulau Tunda. Namun tak jarang pula peminat wisata bahari yang berkunjung, mulai dari mahasiswa sampai peneliti."]

1397986903773465100
1397986903773465100
[/caption]

Setelah hampir 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di dermaga Pulau tunda. Dermaga yang tak begitu luas. Tak lebih dari sepuluh kapal bersandar di dermaga kecil itu. Salah satunya kapal patroli milik polisi air setempat. Kapal lainnya milik nelayan setempat dan ada juga kapal pribadi milik pengusaha dari Jakarta. Kondisi dermaga masih dalam tahap pembangunan. Terlihat didua sisi masih nampak pondasi pondasi yang belum selesai dikerjakan.

Pak Samlawi mempersilahkan kami untuk mampir ke rumahnya. Dengan senang hati kami menerimanya, karena akan lebih banyak informasi lagi yang akan kami dapatkan darinya.Rumahnya sederhana,dengan dinding yang terlihat belum selesai di cat. Ada tiga kamar tidur yang biasa dipakai untuk wisatawan yang akan menginap. Biasanya rumah tersebut menampung 10-15 orang. Kami ngobrol panjang lebar dengan pak Samlawi beserta istrinya.

Kami memutuskan untuk Camping di sekitar tepi pantai, karena memang tujuan awal kami memang ingin camping. Ada beberapa lokasi yang bisa untuk mendirikan tenda. Dengan diantar oleh anak Pak Samlawi yang nomor dua, kami berkeliling survei mencari tempat yang asik.Pak Samlawi merekomendasikan untuk mendirikan tenda di bagian barat saja.Namun kami lebih memilih melihat lihat dulu lokasi yang lain. Dibagian timur ada lokasi untuk mendirikan tenda. Lokasinya kurang begitu luas dan tertutup oleh pohon Bakau. Selain langsung berada dibibir pantai dan jauh dari pemukiman, lokasi tersebut juga terlalu banyak nyamuk. Dan kurang asik apabila air laut pasang.

Bagian barat pulau menjadi pilihan kami sesuai rekomendasi pak Samlawi.Lokasinya sebetulnya kurang begitu bagus menurut saya. Gundukan gundukan tanah disisi kanan agak merusak pemandangan.Tapi tak ada pilihan lain.

[caption id="attachment_303944" align="aligncenter" width="300" caption="lokasi ngecamp"]

13979874022086955461
13979874022086955461
[/caption]


Tenda telah didirikan dibibir pantai dengan bekas potongan pohon besar di depan untuk menghalau air pasang. Dibelakang tenda ada bale dibawah pohon yang biasa digunakan oleh penduduk setempat untuk sekedar ngobrol.Acara berikutnya adalah acara inti, yaitu masak memasak.Untuk urusan satu ini kami serahkan sama Nuy.Yang lainnya mencari kayu bakar untuk api unggun.
Malam pun datang, api unggun telah menyala. Usai menyantap makan malam, kami menikmati suasana pantai waktu itu. beberapa anak anak kampung sekitar sibuk mencari ikan dengan kail sederhana.
Angin laut mendesir. Kami ngobrol tentang apa saja hingga mendung mulai menggantung. Kami putuskan untuk istirahat dan siap siap pulang ke Jakarta keesokan harinya.

Hujan deras menerpa tenda kami. Ada sebagian peralatan yang lupa kami masukan dalam tenda. Kami terlelap diantara serbuan air hujan. Dan hanya bisa berdoa agar tidak terjadi apa apa malam itu.

Keesokan harinya, dibelakang tenda sudah ramai penduduk berdatangan. Seperti asing melihat kami camping dilokasi tersebut. Tapi kami tak begitu mempermasalahkannya. Kami harus memasak sarapan dan mencari info kapal yang akan mengantar kami kembali ke dermaga Karang Antu.
Usai sarapan kami bergegas ke dermaga. Dari info yang didapat, hari itu tidak ada kapal yang akan menyeberang ke dermaga Karang Antu. Kapal penumpang akan ada besok pagi jam 7. Kami coba bertanya sama kru kapal yang bersandar di dermaga itu,siapa tahu ada yang mau ke Karang Antu. Dan hasilnya pun nihil.Terpaksa kami menginap semalam lagi dan harus menunda kepulangan ke Jakarta. Saya yang harusnya kerja masuk sore terpaksa ijin karena tak ada kapal penyeberangan.
Kami kembali ke kediaman pak Samlawi. Dan berencana menginap semalam di rumahnya. Kami ambil sisi positifnya atas tertundanya kepulangan kami. Snorkling, memancing dan hunting foto menjadi kegiatan kami seharian. Selain itu kami mengeksplore bagian pantai sebelah utara pulau. Dengan diantar naik motor kami menuju pantai tersebut. Tempatnya lumayan jauh jika berjalan kaki dari rumah pak Samlawi. Hujan semalam membuat jalan masuk menuju pantai jadi tergenang air. Kami berjalan kaki masuk hutan menuju pantai dan motor diparkir di jalan ujung aspal yang belum selesai pengerjaannya.

1397987694281568388
1397987694281568388
Deru ombak terhalang bebatuan sekitar 20 meter dari  bibir pantai.Semacam ada batas wilayah untuk ombak  besar tidak sampai ke bibir pantai.Biota laut semacam  rumput laut, ikan kecil dan terumbu karang terlihat cantik  dan bisa dilihat dari dekat.Dangkalnya air sebatas lutut  sampai batas wilayah tadi. Beberapa pohon bakau tumbuh  diantaranya. Suasananya sepi. Tak ada orang selain kami.
Setelah puas menikmati keindahan pantai utara jawa, kami  lanjutkan menuju dermaga untuk memancing dan  snorkling dengan alat yang kami sewa dari Pak Samlawi.
Spot snorkling paling dekat berada di pinggir dermaga. Ada sebuah gubuk yang biasa dipakai untuk berteduh dan menaruh barang ketika kami bersnorkling ria. Pemandangan bawah lautnya tak kalah menarik dibanding kepualauan seribu.Cukup lama kami bersnorkling. Kemudian kami lanjutkan dengan memancing disekitar dermaga hingga sore hari menjelang. Tak banyak ikan yang kami dapat. Hanya beberapa ikan kecil saja dari hasil Ninung.Entah karena kurang beruntung atau faktor lain, saya sama sekali tidak mendapatkan hasil pancingan.

[caption id="attachment_303947" align="aligncenter" width="300" caption="hiii... :D"]

1397987897480030733
1397987897480030733
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun