Mohon tunggu...
Agrirestia Septiani
Agrirestia Septiani Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa Pertanian (S1) - Universitas Muhammadiyah Sukabumi

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pertanian Berbasis Kawasan dan Bioindustri sebagai Solusi Kesejahteraan Petani

18 Juni 2022   21:01 Diperbarui: 18 Juni 2022   21:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian saat ini dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan dari program pembangunan berkelanjutan suatu negara tak ayal, sektor vital ini selalu dijadikan sasaran utama dalam pengembangannya, bagaimana suatu negara berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan gelar ketahanan pangan, keamanan pangan, mandiri pangan atau bahkan kedaulatan pangan. Di indonesia sendiri dalam Rancangan Renstra Kementan tahun 2020-2024 disebutkan visi misi dan tujuan kementan untuk upaya meningkatkan kesejahteraan petani yaitu dengan mewujudkan sektor pertanian dan kemandirian pangan. Tentunya visi Kementerian Pertanian terkait dengan visi pembangunan sektor pertanian dalam masterplan pembangunan pertanian 2015-2045, yaitu mewujudkan sistem bioindustri pertanian yang berkelanjutan dan menghasilkan pangan yang beragam dan sehat serta produk dengan nilai tambah tinggi dari semua sumber daya pertanian ini selaras.

Banyaknya tantangan pembangunan pertanian diantaranya dari segi Demografi SDA, perubahan idim, limbah dan kehilangan pangan sumber daya balitbangtan dan dinamika lingkungan strategis menuntut adanya pengembangan inovasi pertanian dalam menjawab semua tantangan tersebut. Tentunya konektivitas semua Stakeholder pertanian perlu ditingkatkan. Menurut definisi Menteri Pertanian 18/2018, kawasan pertanian didefinisikan sebagai "Gabungan pusat-pusat pertanian, kondisi sosial dan budaya, unsur-unsur penting produksi dan infrastruktur pendukung. Melalui Inovasi pengelolaan dan pemanfaatan yang optimal dari semua sumber daya hayati termasuk biomassa atou limbah organik pertanian, berbagai aspek pengembangan kawasan pertanian berbasis bioindustri dalam ekosistem yang harmonis untuk terciptanya kesejahteraan masyarakat.

Dalam konsepnya bioindusti berkelanjutan memanfaatkan semua faktor produksi untuk menghasilkan pangan begitu juga bioindustri ini memandang lahan pertanian sebagai sumber daya alam untuk ketahanan pangan ataupun produk lain yang dikelola menjadi sumber bioenergi bebos limbah dengan menerapkan prinsip (reduce, reuse, and recyle). Dalam pengembangan pertonion bioindustri ini menghasilkan produk bernilai tinggi sehat, beragam dan cukup Pengembangan pertanian berbasis kawasan juga melalui konsep korporasi petani yang menitik beratkan pada strategi pemberdayaan kawasan potensi dan SDM-nya. Dengan sistem ini pendekatan holistik pembangunan fokus integrasi komoditas yang berdaya saing seperti podi atau cobai don fokus lokasi berbasis cluster pangan baik kawasan existing atau kawasan baru yang menjadikan program unggulan secara terpadu dan berkelanjutan. Tak hanya itu konektivitas hulu-hilir harus integratif agar Standar Pelayanan Minimum (SPM) terdapat di setiap daerah mencakup semua aspek diantaranya faktor produksi alsintan, pembenihan penyuluhan, pengendalian OPT, insfratruktur teknologi pengolahan akses pasar bahkan sampai dengan semua relasi.

Setelah pengembangan kawasan pertanian berbasis Bioindustri terbentuk maka akan memperoleh inovasi yang diwujudkan dengan pendekatan sistem pertanian kawasan berbasis korporasi petani bioindustri komoditas, seperti tanaman pangan hortikultura, perkebunan dan peternakan terintegrasi Dibentuknya master dan action plan terhadap semua komoditas dan semua sub sistem dari hulu hingga hiir dalam sistem usaha taninya tanpa melupakan aspek sosial budaya sains teknologi, ekonomi dan ekologi Secara bertahap akan terciptanya ketahanan dan kemandirian pangan, energi terbaharukon ramah lingkungan, menamban nilai produk dan membuka lapangan kerja. Di dukung pendekatan model pertanian 4.0 atau konektvitas petani maka secara tidak langsung peningkatan kesejahteraan ekonomi petani dapat terwujud melalui pertanian berbasis kawasan dan Bio-Industri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun