Mohon tunggu...
Agmalia PWK Universitas Jember
Agmalia PWK Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki rasa ingin tau yang cukup tinggi dan mau belajar serta berproses untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peningkatan Angka Kemiskinan di Kabupaten Jember

12 Oktober 2022   22:05 Diperbarui: 12 Oktober 2022   22:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak semua masyarakat dapat memiliki perekonomian yang stabil dan cenderung naik. Dikarenakan setiap individu pasti memiliki pekerjaan atau keahliannya di bidang masing-masing yang menyebabkan upah atau penghasilan yang didapat pun juga berbeda-beda tergantung dengan jenis pekerjaannya. 

Hal tersebut, menjadi salah satu yang menyebabkan perekonomian masyarakat cenderung fluktuatif atau tidak stabil yakni dalam kondisi naik dan turun dalam waktu yang cepat. Suatu kota pasti pernah mengalami fase penurunan perekonomian.  Salah satunya Kabupaten Jember.

Kabupaten Jember merupakan salah satu kota yang berada di penghujung Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Timur yang dimana terdapat banyak keunggulan dan potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan.  Di samping itu, juga pastinya memiliki beberapa masalah kota. Salah satu masalah yang sering muncul dan sampai saat ini dalam proses upaya pemulihan yakni kemiskinan.

Kemiskinan merupakan situasi dimana setiap individu atau suatu keluarga mengalami kesulitan atau ketidakmampuan dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar hidupnya. Kemiskinan tersebut meliputi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang mencakup aspek primer dan aspek sekunder. Aspek primer berupa kurangnya aset pengetahuan dan keterampilan. 

Sedangkan, aspek sekunder berupa kurangnya hubungan sosial, kekurangan gizi, keterbatasan air, keterbatasan perumahan, kesehatan yang kurang baik, dan pendidikan yang relatif rendah. Suatu penduduk dapat dikatakan miskin apabila ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya produktivitas kerja, minimnya pendapatan, rendahnya kesehatan dan gizi, serta kurangnya kesejahteraan hidupnya.

Kemiskinan juga bisa disebabkan oleh terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bahwa untuk menentukan penduduk miskin paling tidak memenuhi 6 (enam) kriteria sebagai berikut:

1. Rumah layak huni, yakni rumah milik sendiri dan bukan milik sendiri.

2. Akses air bersih dan sanitasi.

3. Pendapatan dikonversi dengan pengeluaran.

4. Kepemilikan asset.

5. Frekuensi makan (lebih dari 2 kali sehari) dan kualitas gizi makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun