Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Kehancuran

25 Oktober 2016   05:27 Diperbarui: 25 Oktober 2016   06:50 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hakikat kecantikan yang sesungguhnya perlahan mulai memudar. Idustri artifisial merebak luas di seluruh penjuru negeri. Wanita yang seyogyanya makhluk yang diagungkan dan ditinggikan derajatnya masuk dalam entitas yang penuh ilusi, kepalsuan.

Narsisme sudah menjadi bagian dari budaya yang terus berkembang dengan mencintai dirinya secara berlebihan, terus mengubah pandangan hakikat kehidupannya dan merasakan kekurangan akan keadaan yang sudah dimiliki.

Kurang, kurang dan kurang.

Lantas apa gerangan yang sesungguhnya terjadi saat ini?.

Kesempurnaan adalah sebuah harapan semu yang sulit dicapai, seperti sebuah bintang peradaban yang akan mati kemudian, tanpa mencapai titik penerangan yang sempurna.

Informasi berkembang cepat, komunikasi terhanturkan bagai kilat, gelombang pasang laut terkesiap menerkam, seluruh alam raya telah menunggu kehancuran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun