Mohon tunggu...
Agi Julianto Martuah Purba
Agi Julianto Martuah Purba Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya senang mengamati, membaca, merasakan dan menyatukan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Friere Bangun di Kala Pandemi

12 November 2020   17:48 Diperbarui: 12 November 2020   17:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Actbuildchange.com

Tidak, Friere sudah tenang menikmati hasil perjuangan dan perlawanannya selama perziarahannya di dunia.

Paulo Friere (lahir di Recife, Brasil, 19 September 1921 -- meninggal di So Paulo, Brasil, 2 Mei 1997 pada umur 75 tahun) adalah seorang tokoh pendidikan Brasil dan teoretikus pendidikan yang berpengaruh di dunia.

Pandemi, hari ini, membuat tatanan baru dalam hampir di semua sektor. Adalah hal yang menghabiskan waktu untuk mengutuki virus ini, karena idealnya saat ini kita harus menyesuaikan untuk hidup berdampingan dengannya.

Tak luput, pendidikan menjadi sektor yang mengalami gejolak-gejolak perubahan dalam sistem dan penerapannya. Kurikulum, misalnya secara penerapan kini secara terbuka bisa untuk disederhanakan sesuai dengan kebutuhan yang paling esensial di dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam pelatihan peningkatan kapasitas guru yang saya ikuti dimana beberapa fasilitatornya adalah Eka Simanjuntak dan Dharma Palekahelu, ada beberapa poin penting yang dapat penulis highlight. 

Pertama, bahwa kurikulum darurat yang digunakan kala pandemi adalah hasil penyerapan dan perampingan dari kurikulum 2013. 

Kedua, dan yang menjadi fokus tulisan ini adalah pada topik Teacher driven, sharing driven and student driven.

Sejatinya, topik ini adalah pecahan dari konsep Teacher centre dan Student Centre. Teacher driven, seperti yang kita tahu memiliki konsep yang sama dengan Teacher centre yang dimana guru bertugas merangkap sebagai pemimpin di kelas, mitra belajar, dan satu-satunya sumber materi dalam pembelajaran. 

Sebaliknya, Student Centre adalah konsep dimana siswa menjadi fokus dalam proses dan tujuan pembelajaran yang dilakukan. Kedua konsep ini memiliki proses dan output yang berbeda. 

Di dalam kurikulum 2013, dan disesuaikan dengan kompetensi 4C (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, and Communication) bahwa Student Centre adalah proses yang diharapkan untuk dapat direalisasikan.

Sharing driven, secara konsep adalah hasil dari mendudukkan konsep Friere. Friere mengganti konsep pembelajaran yang dulunya berdiri dengan konsep siswa sebagai objek, realita sebagai objek, dan guru adalah satu-satunya subjek dalam pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun