Data Korlantas Polri lagi-lagi menyebutkan bahwa ada sekitar 27.337 peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang di tahun 2024. Sedangkan pihak Jasa Raharja mencatat kendaraan ODOL (Over Dimention Over Load) sebagai peringkat kedua penyebab kecelakaan.
Yang sangat disayangkan di sini adalah situasi tersebut seolah diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak yang (semestinya) bertanggung jawab memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Tapi, kita bisa apa?
Perilaku oportunistik dari para pengusaha itu seperti melaju terus tanpa hambatan. Protes dari masyarakat dianggap angin lalu dan seakan tidak digubris. Didengarkan masuk telinga kanan tapi keluar telinga kiri.
Bagi mereka mungkin yang paling utama adalah keuntungan pribadi, enggan rugi, dan masa bodoh dengan rakyat kecil yang bukan siapa-siapa. Padahal ulah mereka itulah yang menjadi sumber masalah publik selama ini.
Mereka memang sama-sama pengguna jalan seperti kita. Tapi mungkin karena merasa membayar pejak lebih kepada negara lantas mereka bisa dengan semaunya memanfaatkan jalanan untuk kepentingan mereka.
"Sudah bayar pajak mahal-mahal rugi kalau tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin." Mungkin seperti itu yang ada di benak para pengusaha (nakal) itu.
Padahal, kalkulasi bisnis yang meskipun mempertimbangkan aspek untung rugi seharusnya tidak seperti itu. Mestinya ada batasan yang harus diperhatikan. Mestinya ada pertimbangan untuk memahami batas kewajaran.
Karena bagaimanapun juga strategi efisiensi biaya yang mereka jalankan itu tak ubahnya langkah oportunis yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok mereka saja tanpa melihat dampak negatifnya bagi masyarakat luas.
Sumber Masalah Publik
Masyarakat kita sudah dihadapkan dengan berbagai jenis masalah. Mulai dari tuntutan ekonomi, pekerjaan yang tidak pasti, penghasilan yang tidak mencukupi, dan lain sebagainya.
Ketika situasi yang sudah rumit tersebut masih ditambah lagi dengan masalah publik seperti jalanan yang rusak dan risiko keselamatan di jalanan maka dianggap sebagai apa kita di negeri ini?!