Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Beli Rumah Subsidi? Jangan Buru-Buru Memutuskan Sebelum Tahu Ini!

15 Februari 2023   10:31 Diperbarui: 10 Maret 2023   13:55 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan situasi seperti itu coba kamu bayangkan andaikata kamu mendapatkan mandat warga untuk menagih ke satu per satu rumah warga. Tidak menutup kemungkinan kamu akan diinterogasi, “Iuran apalagi ini?”

Dan ketika itu terjadi kamu mesti tabah menghadapi realitas semacam ini.

#4. Sensitif Perasaan

Tidak jauh berbeda dengan iuran, perasaan pun kerapkali menjadi sumber persoalan bagi orang-orang yang tinggal di kawasan perumahan subsidi.

Latar belakang yang beragam yang dibarengi dengan bermacam-macam dinamika hubungan menjadikan interaksi tersebut rentan memantik gesekan perasaan antara satu orang dengan orang yang lain.

Misalkan ketika ada pertemuan warga dan ada yang berkomentar tentang sesuatu bisa jadi hal itu kurang sesuai dengan pandangan orang lain tetapi ditanggapi dengan cara yang tidak tepat. Akibatnya timbul perasaan tidak nyaman terhadap sesama warga penghuni perumahan.

#5. Batas Kebebasan

Kalau di kompleks perumahan mewah umumnya orang-orangnya cenderung individualistis, maka untuk perumahan subsidi situasinya sangatlah bertolak belakang.


Interaksi terjadi lebih intens antar tetangga seiring rumah yang saling berdempet satu dengan yang lain. Mungkin layaknya tinggal di rumah kos-kosan yang memungkinkan antar penghuni rumah untuk saling melihat aktivitas keluar masuk masing-masing orang. Khususnya yang berdekatan.

Orang-orang yang tinggal di kawasan rumah subsidi cenderung menjunjung tinggi adat kebiasaan khususnya yang berkaitan dengan kesusilaan.

Sehingga ada batas kebebasan bagi para pemilik rumah yang masih lajang agar tidak sembarangan menginapkan orang di rumahnya.

Rumahmu, Surgamu

Apakah kamu sudah siap dengan semua kemungkinan itu? Apabila beli rumah subsidi merupakan prioritasmu saat ini maka saya sarankan kamu agar mulai berdamai dengan keadaan manakala ada salah satu atau lebih di antara kelima hal tadi yang membuatmu tidak nyaman.

Bagaimanapun, tinggal di sebuah kawasan perumahan yang identik dengan kelas menengah tidak bisa membuatmu hidup bossy dan berperilaku layaknya tinggal di apartemen ataupun perumahan mewah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun