Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kurva "U" Terbalik dan Bahaya Laten Serbuan Berita Covid-19

15 Juli 2021   10:29 Diperbarui: 16 Juli 2021   08:46 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberitaan tentang Covid-19 memiliki efek lanjutan yang mungkin perlu diwaspadai| Sumber gambar: www.tribunnews.com

Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Di Indonesia sendiri bukannya semakin membaik justru beberapa waktu terakhir ini mencapai rekor baru penularan hingga kematian. 

Cerita-cerita mengenai pasien yang tidak mendapatkan ruang perawatan, kelangkaan tabung oksigen, hingga publik figur yang meninggal dunia pasca terpapar Covid-19 seolah semakin menciptakan suasana mencekam di masyarakat. PPKM Darurat diberlakukan meski dengan segala kontroversi yang menyelimutinya.

Semua situasi itu terlihat semakin diperkeruh dengan pemberitaan yang bertubi-tubi. Mengabarkan situasi yang mengancam, membuat takut, dan seolah-olah menempatkan kita diantara ancaman kematian dari kiri dan kanan. 

Tidak sedikit orang-orang dekat yang bercerita pengalaman menyaksikan situasi tidak mengenakkan di lingkungannya. Memberitahukan bahwa ada beberapa orang yang meninggal dalam waktu berdekatan. Dan dari semua hal itu hampir selalu memiliki kesamaan yaitu efek Covid-19.

Pemberitaan tentang betapa berbahayanya Covid-19 memang sudah teramat sering kita dengar. Informasi dari televisi, pemberitaan di media cetak, hingga obrolan dari orang-orang sekitar sudah lebih dari cukup untuk menciptakan pikiran parno dan takut yang berlebihan. Sepertinya kita semua hanya menunggu giliran untuk terinfeksi dan kemudian berhadapan antara hidup atau mati.

Mungkin segala pemberitaan yang bermuatan "negatif" karena memicu rasa was-was dan khawatir tersebut memiliki tujuan positif yaitu menciptakan kewaspadaan, kepedulian, dan disiplin diri mengikuti anjuran protokol kesehatan. Tapi kita tidak boleh mengabaikan sebuah pola universal yang pada mana sesuatu yang terjadi melebihi batasan tertentu justru akan memicu efek sebaliknya.

Pemberitaan dengan narasi seperti bertambahnya jumlah korban terpapar, meningkatnya angka kematian, langkanya tabung oksigen, bertambahnya jumlah pengangguran, dan sejenisnya umumnya diceritakan kepada publik dengan dalih bahwa hal itu akan bisa meningkatkan kewaspadaan, menggugah kepedulian, dan mengusik disiplin diri agar lebih patuh terhadap anjuran perihal aspek kesehatan.

Namun waktu yang cukup panjang dengan bertubi-tubinya pemberitaan sejenis sebenarnya memiliki bahaya laten yang mesti diperhatikan.

Kurva "U" Terbalik

Terdapat sebuah pola universal mengenai kecenderungan semacam ini yang dikenal sebagai kurva U terbalik. Dalam hal ini sesuatu yang terjadi atau dilakukan mulai dan hingga titik tertentu memang memiliki efek semakin memperbaiki keadaan. 

Dalam kasus pemberitaan negatif ini hingga sampai titik tertentu hal itu akan meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kepedulian, dan juga meningkatkan disiplin diri tentang bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap situasi yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun