Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Saat Pegawai Harus Menalangi Keperluan Perusahaan, Bagaimana Cara Menyikapinya?

19 Mei 2021   10:43 Diperbarui: 20 Mei 2021   08:03 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Thinkstockphotos.com via Kompas.com

Sebisa mungkin pihak perusahaan jangan sampai menjadi beban bagi pegawainya mengingat hal itu sebenarnya hanyalah urusan sepele yang bisa dengan mudah dituntaskan.

Cara Bersikap

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan tatkala menghadapi situasi semacam itu? 

Dalam kondisi ketika kita memiliki uang berlimpah barangkali mengeluarkan beberapa rupiah untuk menalangi sepertinya tidak jadi soal. Lain halnya saat kita dalam kondisi yang juga mengalami keterbatasan. 

Cara terbaik mungkin dengan berbicara langsung kepada atasan yang memberi perintah. Jika memang sang atasan memahami situasinya tentu akan memaklumi.

Tapi bukan tidak mungkin sang atasan justru bersikap masa bodoh dan tidak mau tahu dengan kesulitan yang dialami oleh anak buahnya. Hal itu tentu harus dibicarakan lebih lanjut kepada tataran yang lebih luas untuk mencari solusi yang lebih fair dalam menuntaskan masalah tersebut.

Cara terbaik memanglah dengan membuka dan menjalin komunikasi karena bagaimanapun juga setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan dan kesulitannya masing-masing. 

Tugas seorang pegawai yang ada didalamnyalah untuk mencari cara kreatif penuntasan masalah yang terjadi sehingga situasi menjadi lebih baik untuk semua orang. 

Komunikasi penting dilakukan karena bekerja di perusahaan tentu melibatkan tim, bukan semata kerja perorangan. Dengan lebih terbuka dan semangat solusi tentunya masalah model apapun akan lebih mudah diselesaikan.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun