Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bom Waktu Mutasi Kerja dan Implementasi Prinsip "The Right Man in The Right Place"

4 Februari 2021   08:12 Diperbarui: 5 Februari 2021   04:30 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : www.alamy.com

Ada sebuah fenomena menarik yang terjadi di lingkungan kerja khususnya dari orang-orang yang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya. 

Beberapa orang yang pernah saya jumpai di pekerjaan termasuk beberapa di antaranya adalah kerabat dekat memiliki kemiripan situasi sebelum akhirnya memutuskan untuk cabut dari pekerjaan yang mereka geluti. 

Kemiripan situasi tersebut adalah sama-sama mengalami proses mutasi kerja dari posisi pekerjaan lama ke posisi pekerjaan yang baru.

Seorang kerabat pernah berkeluh kesah perihal kondisi yang ia alami di pekerjaan lamanya. Kala itu ia menjadi bagian dari tim personalia di salah satu perusahaan ternama selama kurang lebih delapan tahun. 

Ketika belakangan ada pergantian manajer divisi pasca manajer sebelumnya memutuskan hengkang, situasi di divisi tempat kerabat saya bekerja itu seperti mengalami banyak perubahan. 

Salah satunya yaitu keluarnya keputusan memutasi beberapa karyawan divisi personalia ke beberapa divisi yang lain. Alasannya karena divisi personalia tengah kelebihan anggota sehingga mesti dirampingkan. 

Tapi hal itu ibarat sebuah mimpi buruk bagi kerabat saya yang merasakan ketidaknyamanan atas pekerjaan di divisi baru, di mana dirinya dimutasi. 

Ia seperti mengalami tekanan batin menjalani pekerjaan yang berbeda dengan passion-nya hingga tidak lama berselang ia pun akhirnya memutuskan untuk mengajukan resign kerja.

"Seorang pekerja akan menemukan performa terbaiknya apabila berada di habitat pekerjaan yang tepat. Sebaliknya mareka yang tidak mengalami kecocokan dengan posisi baru justru akan berakhir pilu. Tidak setiap orang tahu apa yang diinginkan oleh orang lain, sehingga menjadi penting untuk saling berbicara hati ke hati dan menemukan solusi sebelum keputusan mutasi itu dieksekusi."

Pernah ada juga seorang teman dari bagian produksi yang kemudian dimutasikan oleh atasannya untuk menjadi bagian dari tim perencana produksi. Latar belakangnya sebagai sarjana teknik kimia sebenarnya telah mendapatkan "habitat" kerja yang pas di bagian lamanya. 

Namun posisi baru di mana ia dimutasikan dirasakan olehnya sebagai suatu "pengekangan" yang membatasi ruang geraknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun