Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Sikap untuk "Resign" Kerja yang Terhormat

26 September 2020   06:19 Diperbarui: 10 Maret 2021   13:13 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resign | Sumber gambar: www.bayut.com

Seperti kata pepatah, "Harimau mati meninggalkan belang, Manusia mati meninggalkan nama baik.". Biarpun sebagai pekerja kita hanyalah beralih dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain tetapi menciptakan kesan terhormat itu juga perlu dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang sudah memutuskan untuk resign dari pekerjaan lamanya sebelum melangkah menuju tempat yang baru:

1. Memastikan "tongkat estafet" pekerjaan sudah diberikan kepada seseorang yang menggantikan pekerjaan kita seperti melakukan serah terima jabatan, menyampaikan detail informasi penting terkait pekerjaan untuk dilanjutkan atau dituntaskan, serta mengenalkan kepada rekan sejawat lain tentang "orang baru" yang menggantikan kita.

2. Menuntaskan perjanjian administratif/non-administratif yang disepakati dengan perusahaan terkait kontrak kerja dan sebagainya atau memberikan kompensasi atas pemutusan kontrak sesuai kesepakatan. Apabila memang ada tanggungan yang harus dipenuhi maka hal itu mesti dituntaskan terlebih dahulu sebelum beranjak pergi keluar dari pintu gerbang tempat kerja lama untuk terakhir kalinya.

3. Berpamitan kepada segenap rekan kerja, khususnya dengan mereka yang sering menjalin interaksi dengan kita. Karena pada dasarnya menjalani suatu pekerjaan dan berhubungan dengan manusia yang lain itu kita juga sedang menyambung ikatan sosial dengan mereka.

Ada ikatan emosi yang terbentuk disana baik itu respek, benci, kagum, dan lain sebagainya. Sehingga perlu adanya perhatian yang mengakomodasi hal itu dan tetap menciptakan hubungan yang harmonis dimanapun kita berada.

4. Menuntaskan proyek yang sudah diamanahkan ke kita dalam pekerjaan terlebih dahulu sebelum mengakhiri masa pengabdian. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya major hendaknya diupayakan bisa tuntas sebelum kita menyelesaikan masa bakti.

Karena apabila hal itu beralih peran ke orang lain di tengah jalan maka akan riskan menciptakan masalah atau ketidakutuhan pemahaman pada orang yang meneruskan pekerjaan tersebut. Biarpun kita nanti tidak disana lagi setidaknya jangan meninggalkan masalah yang mesti dibereskan oleh orang lain.

5. Berharaplah yang terbaik untuk kelanjutan tempat kerja lama kita pada masa mendatang. Jangan justru mendoakan agar mereka terpuruk tatkala kita sudah tidak disana lagi hanya karena kita merasa sakit hati atau tersakiti. Bagaimanapun juga tempat kerja lama kita pernah menjadi ladang kita untuk mengais rezeki.

Adalah sebuah bentuk rasa syukur tatkala kita mengharapkan yang terbaik untuk mereka dengan orang-orang  baru yang ada didalamnya.

Mungkin diantara kita yang memiliki "mantan" tempat kerja sampai sekarang masih beberapai kali mencari informasi perkembangan tempat kerja tersebut. Mencari tahu beberapa kabar tentang orang-orang disana dan status perkembangan dari perusahaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun