Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Esais; Industrial Profiling Writer; Planmaker; Founder MasterMIND, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Begin With Planning

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menerka Reaksi Jokowi Pasca Kehebohan Pernyataan Mudik dan Pulang Kampung

24 April 2020   08:02 Diperbarui: 24 April 2020   08:11 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi | Sumber gambar: foto.tempo.co

Dalam sebuah kesempatan Presiden Jokowi pernah menuturkan bahwa beliau juga punya perasaan, sama halnya dengan manusia yang lainnya. Hal itu beliau sampaikan kala menanggapi banyaknya hinaan, cacian, ataupun fitnah yang beliau terima. Hanya bisa sabar dan diam saja. 

Bagaimanapun juga Pak Jokowi hanya manusia biasa yang bisa salah seperti kita semua. Beliau bukan Tuhan, bukan dewa, bukan orang yang sempurna. Kata-kata beliau bisa salah, pemikiran beliau bisa tidak sepaham, dan kebijakan beliau pun mungkin bertolak belakang dengan keinginan kita masing-masing. 

Namun di situlah letak perlunya saling mengingatkan. Kalau bisa, mengingatkan tidak perlu sampai harus mencela atau menghina. Terlebih membawa unsur fisik, rasis, atau sejenisnya sebagai bagian dari ketidaksetujuan. Termasuk halnya dengan pernyataan mudik dab pulang kampung. Beda pendapat boleh. Memegang teguh padangan pun juga boleh. Yang penting ketidaksamaan pandangan itu jangan sampai membuat kita berantem sesama bangsa Indonesia.

Itu saja.

Salam hangat,

Agil S Habib 

Refferensi:
[1]; [2]; [3]; [4]; [5] ;[6]; [7]; [8]; [9]; [10]; [11]; [12]; [13]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun