Dalam sebuah kesempatan Presiden Jokowi pernah menuturkan bahwa beliau juga punya perasaan, sama halnya dengan manusia yang lainnya. Hal itu beliau sampaikan kala menanggapi banyaknya hinaan, cacian, ataupun fitnah yang beliau terima. Hanya bisa sabar dan diam saja.Â
Bagaimanapun juga Pak Jokowi hanya manusia biasa yang bisa salah seperti kita semua. Beliau bukan Tuhan, bukan dewa, bukan orang yang sempurna. Kata-kata beliau bisa salah, pemikiran beliau bisa tidak sepaham, dan kebijakan beliau pun mungkin bertolak belakang dengan keinginan kita masing-masing.Â
Namun di situlah letak perlunya saling mengingatkan. Kalau bisa, mengingatkan tidak perlu sampai harus mencela atau menghina. Terlebih membawa unsur fisik, rasis, atau sejenisnya sebagai bagian dari ketidaksetujuan. Termasuk halnya dengan pernyataan mudik dab pulang kampung. Beda pendapat boleh. Memegang teguh padangan pun juga boleh. Yang penting ketidaksamaan pandangan itu jangan sampai membuat kita berantem sesama bangsa Indonesia.
Itu saja.
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Refferensi:
[1]; [2]; [3]; [4]; [5] ;[6]; [7]; [8]; [9]; [10]; [11]; [12]; [13]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI