Perihal beda mudik dan pulang kampung saja sudah menjadikan presiden seolah sudah mengeluarkan kebijakan yang membodohi negara. Padahal inti kebijakan beliau hanya melarang mudik. Dan yang sudah lebih dahulu pulang ke kampung halaman ya sudah mau bagaimana lagi.
Tersenyum Malu
Warga +62 memang unik. Sesuatu yang remeh bisa menjadi besar. Hal yang biasa bisa menjadi luar biasa. Perihal istilah saja sudah membikin heboh satu negara. Antara luar biasa atau lebay itu sepertinya beda tipis. Tingkah polah kita terkadang membikin orang lain tersenyum simpul.Â
Jika Pak Jokowi melihat begitu kreatifnya warga negara yang beliau pimpin seperti membuat dialog "lucu" berikut, mungkin beliau akan tersenyum sambil malu-malu.

Geleng-geleng Kepala
Saking tidak bisa berkomentar terhadap selentingan netizen yang "takjub" dengan pernyataan bapak presiden, Pak Jokowi mungkin hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Bener-bener ya warga Indonesia. Kreatif habis.", mungkin seperti itu isi kepala beliau.Â
Negara sedang menghadapi bahaya, masih saja sempat bercanda dan membahas pernyataan yang bukan esensi dari larangan mudik. Karena mau berbeda atau sama antara definisi mudik dan pulang kampung, hal itu tetap memiliki maksud untuk meredam COVID-19 agar tidak tersebar semakin luas. Masalahnya adalah COVID-19, bukan istilah "mudik" atau "pulang kampung". Jikalau KBBI merubah definisi dari kedua jenis istilah ini, maka COVID-19 samasekali tidak terimbas karenanya.
Mikir
Bapak presiden barangkali akan merenung secara mendalam dan berfikir, "Kok bisa ya pernyataan mudik dan pulang kampung menjadi seviral ini?". Beberapa kali pernyataan presiden memang membuat heboh publik seperti yang beliau lakukan tahun 2018 lalu saat menyebut kalau mau kaya cari saja racun kalajengking. Meski bernada canda, pernyataan tersebut juga sempat viral pada masanya. Bukan tidak mungkin Presiden Jokowi juga akan berfikir keras mengapa kala itu pernyataannya tersebut ditanggapi begitu antusias oleh masyarakat.
Jokowi Juga Manusia