Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Italia Mulai Bangkit, Jumlah Kematian Harian Terendah Sejak 2 Minggu Terakhir

6 April 2020   07:36 Diperbarui: 6 April 2020   07:46 2666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi Lockdown di Italia | Sumber gambar : dunia.tempo.co

Italia adalah sebuah pelajaran berharga bagi Indonesia terkait amukan COVID-19 yang terjadi di negara itu. Jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dari Indonesia tetapi jumlah korbannya jauh lebih besar dari kita. 

Paling tidak itulah informasi yang tercatat. Meski beberapa pihak meyakini bahwa kasus COVID-19 di Indonesia sebenarnya jauh lebih besar daripada yang diberitakan secara resmi oleh gugus tugas penanganan virus corona. Kita tentu berharap agar Indonesia tidak sampai menyamai Italia untuk jumlah korban meninggal dunia.

Sejauh ini, COVID-19 di Indonesia sudah menginfeksi setidaknya 2.273 jiwa dengan 198 diantaranya meningga dunia. Dan Indonesia pun disebut-sebut belum memasuki periode puncak pandemi. 

Sehingga sangatlah penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Social distancing seharusnya bukan sekadar menjadi jargon atau tagline saja. Alasan PSBB diberlakukan adalah karena pemerintah ingin mencari jalan tengah antara melindungi kesehatan masyarakat serta menjaga laju perekonomian nasional. 

Keduanya tengah diupayakan berjalan beriringan. Opsi lockdown bukan tidak masuk hitungan, tetapi dinilai terlalu membebani perekonomian. Hal ini sudah diakui oleh Italia.

Kalau bisa dibilang, lockdown atau tidak hal itu akan kembali lagi pada kesadaran masyarakatnya. Italia lockdown namun tetap menelan korban jiwa begitu banyak. 

Mengapa? Karena banyak diantara warganya menganggap remeh status tersebut bahkan cenderung menolaknya. Setelah berulang kali menyaksikan semakin banyak nyawa melayang, kesadaran itu perlahan mulai terlihat hingga akhirnya kasus meninggal dunia akibat COVID-19 pun mulai menurun. 

Italia sangat berharap menurunkan level lockdown menjadi pembatasan yang lebih longgar agar perekonomian kembali hidup. Indonesia yang sedari awal menyerukan kebijakan pembatasan sosial hendaknya lebih menjaga kesadaran masing-masing pribadi agar tidak sampai terperosok sebagaimana yang Italia alami. 

Kesadaran diri kita jauh lebih penting ketimbang status lockdown, PSBB, atau yang lainnya. Indonesia bisa melawan COVID-19. Dan kita bisa memenanginya.

Salam hangat,

Agil S Habib 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun