Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

4 Cara Cerdas dan Bijak Merawat Aset Kesehatan ala Generasi Milenial

12 November 2019   14:51 Diperbarui: 12 November 2019   15:08 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sehat ala milenial | Ilustrasi gambar: shutterstock via womantalk.com

Kata orang mempertahankan itu lebih sulit dari pada mendapatkan. Karena dalam mempertahankan sesuatu kita butuh konsistensi. Konsisten dalam durasi singkat mungkin tidak terlalu susah, namun bagaimana dengan durasi yang jauh lebih lama? 

Konsistensi memiliki tantangan yang besar, diantaranya kondisi yang monoton sehingga terkadang membuat kita bosan hingga suatu ketika kita pun meninggalkannya. Mungkin hal inilah yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Termasuk dalam hubungannya dengan menjaga kesehatan.

Bukan perkara mudah untuk mempertahankan pola hidup sehat sedangkan diluar sana "bergentayangan" sesuatu yang mampu menggoda "iman" kita. Kita ingin hidup sehat dengan berolahraga secara rutin setiap pagi. Akan tetapi dalam beberapa situasi tertentu rasa lelah, ngantuk, malas, dan sejenisnya begitu kuat "menggoda" kita. 

Sehari, dua hari, atau tiga hari kita mungkin masih mampu menunaikan niatan untuk berolahraga secara rutin. Namun setelah berjalan satu minggu, satu bulan, atau dalam waktu yang lebih lama lagi bisa saja niatan itu menemukan semakin banyak ujian. Mungkin cuaca hujan di pagi hari akan membuat kita enggan berolah raga. 

Saat itu mungkin kita berpikir bahwa saatnya untuk istirahat sementara waktu. Namun ternyata hal itu justru membuat kita "ketagihan" mengulangnya kembali di hari yang lain, hingga pada akhirnya keinginan kita untuk menunaikan olahraga secara rutin pun menguap secara perlahan.

Kesehatan itu terasa mahal justru disaat kita kehilangannya. Kita baru sadar arti penting kesehatan ketika "disapa" sakit. Sedangkan saat kita tengah sehat bugar, ada banyak hal yang kita abaikan. Gaya hidup serampangan, pola makan tidak jelas, menu makanan tidak terkendali, dan lain sebagainya. 

Ketika sehat apalagi masih berusia muda, membaca artikel tentang kesehatan barangkali berada di prioritas paling buntut. Kita tidak benar-benar menghargai sebuah kesehatan sampai kita tahu betapa berharganya ia. Dan sayangnya, kesadaran akan nilai berharganya suatu kesehatan justru seringkali terlambat hadir.

Kesehatan adalah aset penting untuk mengarungi masa depan. Dengan demikian, orang-orang yang memiliki kepedulian untuk menjaga aset pentingnya tersebut termasuk orang-orang yang bervisi jauh kedepan. Mereka memiliki ambisi besar dimasa yang akan datang, sehingga mereka mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk meraihnya. Mereka menjaga tubuh agar tetap sehat sehingga mampu menunjang semua kerja keras menuju mimpi-mimpi besarnya itu.

Milenial Peduli Aset Kesehatan

Sekarang adalah eranya kaum milenial. Para milenial atau generasi Y menjadi kelompok mayoritas yang memainkan peranan penting dalam kehidupan modern ini. Generasi baby boomers dan generasi X memang masih ada dan sebagian diantaranya juga masih memiliki eksistensi di bidangnya masing-masing. 

Akan tetapi semua itu sudah tidak akan bertahan lama mengingat waktu yang terus berjalan. Generasi Y atau kaum milenial akan semakin memegang kendali di berbagai lini kehidupan. Dan sepertinya hal itu sudah dimulai seiring bermunculannya CEO-CEO muda di berbagai organisasi bisnis atau pemerintahan. Salah satu contohnya adalah Nadiem Makarim, eks CEO Gojek, berasal dari generasi milenial, dan kini menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun