Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pertanda Akhir Zaman, Ketika Aib Pribadi Diumbar ke Muka Publik

1 Oktober 2019   08:48 Diperbarui: 1 Oktober 2019   15:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beby Fey dengan Print Out Chat Mesranya | Sumber gambar : https://medan.tribunnews.com

Belakangan ini yang tengah ramai diperbincangkan selain perihal demontrasi penolakan RUU KUHP, publik kita juga terserap atensinya pada kasus perseteruan antara youtuber fenomenal Muhammad Attamimi Halilintar atau yang populer dengan panggilan Atta Halilintar dengan seorang DJ bernama Beby Fey.

Sang DJ yang merasa "dikibuli" oleh sang youtuber pun tidak terima dengan hal ini. Hingga kemudian ia pun membuat pernyataan di muka publik bahwa ia pernah "tidur bareng" di hotel bersama Atta.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Beby Fey terkait pernah berhubungan intim dengan Atta Halilintar di sebuah hotel mewah bisa dibilang merupakan aib bagi keduanya, atau paling tidak bagi Beby Fey sendiri.

Bagaimanapun juga mereka berdua bukanlah sepasang suami istri yang layak untuk berbuat demikian. Terlebih Beby Fey adalah seorang single parent yang memiliki seorang anak.

Sebuah aib tidak patut untuk diceritakan kepada orang lain. Selain mempermalukan diri sendiri, keluarga yang berada di sekelilingnya pun akan "kecipratan" efek negatifnya juga.

Selayaknya, sebuah aib pribadi itu dipendam sendiri dan menjadi urusannya dengan Sang Pencipta. Apalagi ketika aib itu merupakan sebuah tindakan yang secara jelas melanggar aturan agama.

Namun sepertinya mengumbar aib pribadi sekarang ini sudah menjadi tren tersendiri. Tidak ada rasa malu, segan, khawatir, bahkan takut. Semua terlihat biasa saja bagi mereka. Sebagian orang malah justru bangga ketika mempertontonkan aibnya dimuka umum. Sungguh sebuah pertanda akhir zaman. Kiamat sudah dekat.

Norma Sosial yang Menjadi "Normal"
Dulu, saat ada seseorang yang ketahuan melakukan tindakan "memalukan" seperti halnya yang terjadi pada Beby Fey dan Atta Halilintar, maka struktur sosial kita akan "mengutuk" perbuatan tersebut.

Akan tetapi hal itu sekarang sepertinya tidak terjadi lagi. Sesuatu yang memalukan dianggap sebagai hal yang wajat terjadi di era modern ini.

Norma sosial yang semestinya menjadi batasan perilaku masyarakat serta landasan dalam menilai tingkah laku generasi telah bergeser dan "menormalkan" setiap pelanggaran norma sosial. Seakan-akan norma sosial itu sudah tidak ada lagi.

Malah justru pengumbaran aib ini disambut antusias oleh berbagai media dengan acara gosipnya. Gelaran jumpa pers yang semestinya dipenuhi suasana sunyi karena malu, malah terkesan penuh "arogansi".

Kalau boleh dibilang, tontotan buka-bukaan aib ini justru menjadi ladang penghasilan baru sebagian orang yang terlibat didalamnya. Aib menjadi bahan jualan media. Sesuatu yang sifatnya privat bagaimanapun juga akan mengundang rasa penasaran orang lain.

Inilah yang tengah kita saksikan sekarang. Aib menjadi bahan jualan, menjadi komoditas ekonomi di era modern ini. Aib yang semestinya menjadi alasan penyesalan, malah justru menjadi ladang "rezeki" baru. Sehingga tidak aneh apabila semakin banyak orang yang rela mengumbar aibnya dimuka umum.

Tuhan kita yang Maha Penyayang senantiasa menutupi aib-aib kita yang begitu banyak. Anda, saya, dan kita semua pasti memiliki sisi lain yang tidak ingin diceritakan atau diketahui orang lain. Bahkan mungkin kepada sanak kerabat terdekat sekalipun.

Namun justru ada orang-orang yang dengan santainya membuat konferensi pers perihal aib pribadinya. Bukankah realitas ini membuat kita muak? Memang kita tengah hidup disebuah zaman yang telah benar-benar berbeda dari masa lalu. Kita telah menuju babak akhir sebuah peradaban.

Pada masa kehidupan Nabi Luth AS, kaum sodom mempertontonkan LGBT untuk pertama kali. Sekitar tahun 571 Masehi, dunia mengenal istilah zaman jahiliyah (kebodohan). Bangsa arab waktu itu hidup dengan perilaku yang jauh dari nilai-nilai moralitas.

Sekarang, semua itu sepertinya diakumulasi dalam potret tingkah laku manusia modern. Aborsi, seks bebas, pembunuhan disana sini, dan masih banyak lagi. Dengan semakin hilangnya rasa malu didalam diri seseorang, kita harus sadari bahwa inilah zaman akhir.

Saatnya bagi kita untuk lebih mejaga diri dan keluarga kita dari segala "fitnah" akhir zaman ini. Bekali diri dengan pendidikan agama yang memadai serta perdalam nilai-nilai peradaban luhur bangsa kita.

Kita tengah menyaksikan tontonan zaman yang serba tidak jelas dan penuh kamuflase. Apabila kita tidak berhati-hati dengan itu semua, maka bisa jadi kita akan ikut terlarut menjadi bagian darinya.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun