Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gempa Ekonomi Akibat Pemadaman Listrik Massal

6 Agustus 2019   08:37 Diperbarui: 6 Agustus 2019   10:27 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemadaman listrik masal yang cukup mengusik kondisi perekonomian | Ilustrasi gambar : https://www.alinea.id

Dalam beberapa waktu yang hampir bersamaan bangsa Indonesia mengalami dua peristiwa yang sama-sama menggemparkan. Pertama, gempa bumi di berkekuatan 6,9 SR berpusat di Banten yang efeknya bahkan dirasakan sampai wilayah DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat. Warga sekitar pantai banyak yang mengungsi karena khawtir terjadi tsunami. 

Satu hari berselang, peristiwa besar susulan terjadi. Pemadaman listrik masal melanda wilayah Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. 

Pemadaman yang terjadi lebih dari 24 jam di beberapa daerah ini sampai-sampai membuat Presiden Jokowi marah besar kepada Dirut PLN. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang murka akibat situasi ini. 

Sumpah serapah bertebaran di media sosial. Beberapa pemuka organisasi bisnis dan juga politisi pun tidak ketinggalan menyampaikan kekecewaannya. 

Ada yang menyerukan agar petinggi PLN dicopot jabatannya, ada yang meminta agar menteri terkait mengundurkan diri, ada yang menganggap bahwa peristiwa pemadaman masal ini akibat salah urus, dan lain sebagainya. 

Namun salah satu yang paling vokal dibicarakan adalah terkait efek dari pemadaman masal ini, yaitu kekhawatiran hilangnya kepercayaan investor luar untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Beberapa waktu belakangan, peringkat kualitas investasi di Indonesia tergolong cukup baik. Akan tetapi dengan terjadinya pemadaman listrik masal di wilayah terpadat di Indonesia membunyikan alarm kekhawatiran para pebisnis. 

Jikalau untuk wilayah pulau Jawa yang merupakan pusat ekonomi Indonesia saja kasus pemadaman listrik besar-besaran bisa terjadi, lantas bagaimana dengan wilayah-wilayah lain? 

Barangkali hal ini jugalah yang menjadi salah satu pemikiran yang melatarbelakangi Presiden Jokowi untuk memindahkan ibukota keluar Pulau Jawa. 

Apapun pro kontra yang terjadi, pemadaman masal kemarin ibarat gempa yang mengguncang aspek tatakelola perekonomian Indonesia. 

Setelah gempa melanda fisik beberapa wilayah di Indonesia, gempa juga terjadi pada aspek yang lain. Jangan sampai gempa ekonomi yang dipicu oleh oleh pemadaman listrik masal ini lantas menimbulkan tsunami ekonomi yang memperkeruh kondisi bangsa.

Bagaimanapun juga peristiwa pemadaman listrik masal telah terjadi dan kita tidak bisa kembali ke belakang untuk mengulang waktu. Hal ini semestinya menjadi titik balik perbaikan di semua aspek. 

Aspek kelistrikan tentu harus berbenah, aspek-aspek lain juga mesti berkaca melihat setiap potensi masalah yang bisa terjadi kapan saja. Langkah-langkah antisipasi harus disiapkan. 

Seperti kata Presiden Jokowi saat menegur direksi PLN, sebuah organisasi besar semestinya memiliki rencana-rencana cadangan, back up plan, dan alternatif-alternatif penyelesai masalah secara cepat dan tepat. Setiap kemungkinan harus dipelajari dan dikaji secara menyeluruh. 

Kasus pemadaman listrik masal kemarin bahkan oleh pengamat intelejen dinilai punya potensi yang disebabkan oleh serangan cyber. Hal-hal semacam inilah yang patut diwaspadai. Terlebih kita berada disebuah era yang penuh dengan persaingan sengit.

Sebuah gempa bisa terjadi kapan saja, karena ia adalah sebuah fenomena alam. Namun seiring baiknya sistem mitigasi bencana maka korban jiwa bisa dikurangi atau dihindari. 

Bahkan kerugian akibat gempa pun bisa diminimalisir seiring persiapan yang matang dalam menghadapinya. Seperti negara Jepang yang membuat desai rumah anti gempa, yang mana kalaupun gempa terjadi maka rumah yang terdampak tidak mengalami kerusakan signifikan. 

Demikian halnya dengan gempa pada aspek ekonomi, bisa sewaktu-waktu terjadi. Penyebabnya bisa dari mana saja. Bisa dari faktor eksternal pun juga dari faktor internal. 

Sebuah pemadaman listrik pun ternyata mampu berdampak terhadap kondisi perekonomian suatu bangsa. 

Apabila kita tidak bersiap terhadap segala potensi masalah ini maka bangsa kita cenderung akan menjadi bangsa kagetan. Ada pemadaman listrik masal kondisi perekonomian langsung carut-marut. 

Situasi seperti ini semestinya dihindari karena akan membuat kita tampah rapuh di mata bangsa asing. Kita harus bersiap untuk semua kemungkinan yang ada.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun