Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ingat! 22 Mei Masih Ramadan Lho

20 Mei 2019   07:26 Diperbarui: 20 Mei 2019   07:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan suci Ramadan mampu meredakan ketegangan antar sesama anak bangsa (Ilustrasi gambar : https://nusantaranews.co )

Sehingga semestinya segenap elemen bangsa bisa berfikir lebih jernih dan bertindak dalam koridor yang sesuai batas. Jikalau ada orang-orang yang berkumpul untuk melakukan aksi, tidak menjadi masalah selama hal itu dilakukan secara damai serta menjunjung tinggi semangat persaudaraan. 

Aksi yang dilakukan mungkin tidak akan begitu saja mengubah hasil rekapitulasi KPU terkait pemilihan umum, namun apapun motif yang dilakukan oleh mereka yang ingin bersuara patut untuk didengarkan. 

Jikalau ada yang merasa tidak puas dan tidak percaya dengan hasil rekapitulasi KPU, maka jalur hukum sudah disediakan. Pergunakan jalur yang semestinya, pergunakan jalur yang menunjukkan akal sehat, bukan cara barbar yang mengedepankan kekerasan serta permusuhan.

Banga kita sudah melalui mekanisme sesuai konstitusi dalam memilih anggota legislatif berikut presiden dan wakil presidennya. Siapapun yang terpilih nantinya kita mesti menyadari bahwa itu semua sudah dituliskan oleh Allah SWT sebagai bagian dari ketentuannya untuk Bangsa Indonesia. 

Selicik atau securang apapun cara-cara yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memenangkan diri atau komunitasnya, tidak ada satupun yang bisa menolak ketentuan-Nya. 

Saat ini daripada mengedepankan ego dan menyulut permusuhan yang semakin besar, lebih baik kita memanfaatkannya untuk berdoa secara khusyuk pada momen bulan suci nan mulia ini. 

Jangan sampai 22 Mei menjadi cerminan aksi yang menunjukkan kita sebagai bangsa yang tidak beretika, tetapi buatlah momen itu sebagai kesempatan untuk mengumandangkan doa sebanyak-banyaknya kepada Sang Pencipta demi kebaikan dan kemaslahatan bangsa ini. 

Daripada menggembar-gemborkan people power pada 22 Mei nanti, alangkah lebih baik apabila kita mengingatkan saudara sebangsa dan setanah air kita bahwa 22 Mei atau 17 Ramadan sebagai salah satu tanggal bersejarah dalam peradaban umat Islam di dunia. 

Daripada memperbanyak postingan kebencian, lebih baik memperbanyak membaca kitab suci Al-Qur'an. Daripada menuliskan status-status di media sosial yang memicu konflik, lebih baik meningkatkan frekuensi ibadah di bulan nan suci ini. 

Kita sudah terlalu lama berkutat dengan konflik sesama saudara sebangsa. Padahal Ramadan yang datang kali ini belum tentu akan kita jumpai lagi di tahun-tahun mendatang.

Pada beberapa waktu lalu ada salah seorang tokoh nasional yang mengatakan bahwa datangnya bulan Ramadan pasca pemilu merupakan berkah luar biasa bagi bangsa kita, karena setelah cukup lama kita bersitegang satu sama lain kehadiran momen yang mampu meredaakan semua hal itu pastilah sangat diperlukan. Bulan suci Ramadan kini hadir untuk menjadi penawar dari kekalutan yang terjadi di negeri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun