Tapi fenomena yang kita perhatikan beberapa waktu lalu terkait prostitusi online yang melibatkan artis hendaknya memberikan kita gambaran bahwa ternyata pragmatisme itu begitu kuat merayu pribadi seseorang.Â
Tubuh seorang perempuan yang harus dijaga dengan baik justru dengan begitu mudah "diserahkan" hanya dengan imbal balik uang 80 juta saja.Â
Begitu murahnya harga diri seorang wanita. Lebih murah lagi adalah harga dari sebuah idealisme manusia. Dorongan untuk eksis dalam kehidupan sosial sudah membutakan nurani dan menghapus rasa malu dalam diri pribadi seseorang.
Adalah pilihan kita masing-masing untuk menjadi pribadi yang memiliki idealisme atau mengabaikannya. Seharusnya kita bisa menengok kemasa lalu, belajar dari tokoh-tokoh hebat seperti Bung Karno ataupun Nelson Mandela, yang mana mereka bisa menunjukkan eksistensi tanpa harus mengorbankan idealisme pribadi mereka.Â
Pada prinsipnya, idealisme dan pragmatisme sama-sama menjanjikan eksistensi diri pelakunya. Akan tetapi, eksistensi diri yang didapat dari suatu idealisme bertahan lebih lama dan abadi dikenang oleh sejarah.Â
Sedangkan eksistensi yang diperoleh melalui sebuah pragmatisme hanya akan bertahan sementara saja atau sekadar menjadi euforia sesaat tanpa meninggalkan jejak berharga bagi generasi selanjutnya.
Salam hangat,
Agil S Habib