Setiap hari orang-orang aktif di sosial media dan pasti mengenal banyak sekali fenomena disana. Bermain sosial media bukan lagi hal tabu, melainkan menjadi kebiasaan semua orang. Dari sosial media kita mengetahui banyak sekali informasi dari yang tidak penting sampai yang penting sekali. Dalam bersosial media, kita sebagai netizen harus bijak untuk mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan.
Maupun pengguna atau sang kreator harus bisa bijak dan memilih informasi, jangan sampai terjadi hoax hanya untuk sekedar mencari sensasi. Saya sendiri pernah melihat kejadian "Cancel Culture" pada akun seseorang.Â
Cancel Culture adalah fenomena dimana orang-orang memboikot sesuatu. Biasanya hal ini sering terjadi disosial media, mengapa hal itu bisa terjadi?Â
Cancel Culture terjadi jika seseorang atau suatu kelompok tidak menyukai sesuatu yang menurut mereka sangat tidak pantas. Cancel Culture ini bisa bersifat baik atau jahat bagaikan pisau bermata dua. Misal contoh kecil yang jahat si A membuat konten yang baik namun karena orang-orang membencinya (rasa iri), mereka melakukan boikot atau report ramai-ramai untuk menghilangkan akunnya. Contoh yang baik adalah ketika mereka melihat akun yang tidak pantas dan suka menghina, mereka akan melakukan report massal agar akun tersebut hilang.Â
Jadi Cancel Culture bisa baik atau buruk tergantung apa yang diboikot.Â
PENGALAMAN PRIBADI MENGENAI CANCEL CULTURE
Saya pernah melihat kejadian ini secara langsung, dulu saya pernah membuat postingan mengenai ajakan perdamaian untuk player Genshin Impact agar mereka tidak mengusik player lain. Namun saat saya posting di Facebook hal itu justru malah tidak disukai oleh beberapa orang. Bahkan ada yang salah paham sampai memberikan narasi yang negatif, akun Facebook @berotaksenkucerdasdungu (BSCD) me-repost postingan saya dengan membawa judul "contoh player playing victim". Padahal saya tidak mention fandom game lain.Â
Setelah kejadian itu saya paham kalau akun BSCD adalah page yang selalu menghina player game lain. Karena hal itu dan banyak sekali korban yang terkena hujatan akibat fitnah yang dibuatnya. Orang-orang mulai memberikan nilai buruk dibagian rekomendasi page. Orang-orang mulai repost massal dan akhirnya akun tersebut hilang.Â
INTINYA