Mohon tunggu...
Agatha Felisitas Santoso
Agatha Felisitas Santoso Mohon Tunggu... Lainnya - XI - E - 02

Siswi SMA Kolese Loyola Kelas XI E Absen 02

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fakta di Balik CRISPR di Film Rampage

14 September 2020   19:12 Diperbarui: 14 September 2020   19:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Rampage merupakan salah satu film bergenre science fiction dirilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Brad Peyton dan dibintangi oleh seorang bintang terkenal bernama Dwayne Johnson atau yang biasa dikenal dengan sapaan 'The Rock'. Berdasarkan hasil rating dari IMDB, film ini berhasil mendapatkan rating 6.1/10 dari para penontonnya.

Tujuan daripada pembuatan film ini adalah untuk memperkenalkan teknologi CRISPR kepada masyarakat awam sekaligus menyadarkan masyarakat bahwa dibalik berjuta dampak positif dari CRISPR ini, ternyata menyimpan bahaya yang dapat mengancam dunia jika jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Film ini menceritakan seorang ahli primata bernama Davis Okoye (Dwayne Johnson) yang selalu mencoba menjalin hubungan emosional dengan hewan-hewan di penangkaran hewan b. Ia juga dekat dengan George, seekor gorilla albino. Mereka berdua dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa isyarat. Mereka juga tampak sangat dekat, bahkan bagi Davis, George sudah seperti sahabat.

Suatu ketika, perusahaan Energyne melakukan percobaan rekayasa genetik di luar angkasa. Namun, percobaan itu ternyata gagal dan menimbulkan kekacauan di bumi. Percobaan yang dilakukan adalah CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) yang merupakan teknik pemotongan atau penggantian gen yang rusak dengan gen baru yang normal. 

CRISPR tidak hanya dapat dilakukan pada hewan saja, tetapi juga dapat dilakukan pada manusia dan tumbuhan. Pencapaian yang diperkirakan akan terjadi dengan adanya teknologi ini antara lain: perancangan bayi, menyembuhkan berbagai penyakit, dan anti penuaan.

Kegagalan percobaan ini juga berimbas pada George, di mana dapat dilihat dari perubahan sifat George. Gorila albino ini jadi lebih cepat lapar dari biasanya dan menjadi jauh lebih agresif. Bahkan Davis yang awalnya dianggap sebagai sahabat malah dianggap sebagai musuh bagi George. Ternyata segala kekacauan ini disebabkan oleh seorang ahli rekayasa genetika bernama Dr. Kate Caldwell.

Bakteri selamanya akan selalu berperang dengan virus. CRISPR ini pertama kali ditemukan di bakteri E.Coli. Virus yang bernama bakteriofage atau fage akan membunuh bateri dengan memasukkan kode genetik mereka sendiri ke dalam bakteri dan mengambil alih mereka untuk dijadikan parbiknya.

 Sistem proteksi bakteria yang terlalu lemah seringkali membuat mereka gagal mempertahankan diri. Namun terkadang, ada bakteria yang mampu bertahan dengan menyimpan kode genetik virus dalam genetik mereka sendiri di dalam 'arsip DNA' yang disebut CRISPR.

Materi genetik virus akan disimpan dengan aman sampai virus menyerang kembali. Ketika ini terjadi, bakteri akan langsung membuat salinan RNA dari arsip DNA mereka dan mengaktifkan Cas9 (protein untuk menyalin dan memecah rantai DNA). Cas9 akan membandingkan setiap inci DNA ynag ia temukan dengan sampel dari arsip DNA. Ketika DNA yang ditemukan cocok 100%, Cas9 akan aktif dan memotong DNA virus.

Teknologi CRISPR ini sudah beberapa kali diterapkan di dunia nyata ini. Di Amerika, CRISPR digunakan untuk mengedit DNA seorang pria yang mengalami sindrom hunter yang merupakan salah satu kelinan genetik. 

Sedangkan di China, CRISPR digunakan oleh salah seorang dokter untuk mengedit sel kekebalan pasien yang mengidap kanker paru-paru dalam melawan penyakit kanker tersebut. Teknologi ini juga digunakan untuk membuat diagnosa murah untuk mendeteksi infeksi seperti HPV, demam berdarah, dan Zika.

Terdapat sedikit kejanggalan dalam film Rampage mengenai dampak dari teknologi CRISPR ini. Dalam film ini, teknologi ini mampu menginfeksi hewan dan menimbulkan perubahan ukuran dan perilaku yang sangat tidak wajar. Tidak masuk akal jika CRISPR mampu menginfeksi serigala hingga menjadi monster raksasa bersayap yang mampu duri landak dari ekornya. 

Hal ini dikarenakan kegunaan dari teknologi CRISPR ini yang hanya untuk mengedit DNA dengan tepat dan direkayasa oleh para ilmuwan untuk menyembuhkan beberapa penyakit mematikan seperti kanker dan anemia sel sabit.

 Dari hasil analisa film yang telah dipaparkan, kita dapat petik kesimpulannya bahwa teknologi CRISPR ini akan menjadi sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, karena mampu menjadi obat beberapa penyakit mematikan. Akan tetapi, apabila teknologi ini jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab maka akan menimbulkan dampak negatif yang sangat berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun