Mohon tunggu...
Nyoman Agastyani Sri Hartami
Nyoman Agastyani Sri Hartami Mohon Tunggu... Penulis - Seorang lulusan S1 Ilmu Komunikasi

Hallo, saya Nyoman Agastyani Sri Hartami Dipanggil Putri Saya merupakan seorang lulusan di bidang Ilmu Komunikasi, memiliki kegemaran menulis dan membaca. Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Harapan yang Berujung Kerugian

21 Januari 2021   20:55 Diperbarui: 21 Januari 2021   21:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dimasa-masa saat ini krisis ekonomi dalam masyarakat sangatlah terlihat jelas, seperti halnya krisis mengenai bahan pangan yang dari dulu hingga saat ini menjadi kendalam. Krisis ini terjadi karena banyaknya petani yang ring mengalami gagal panen akibat gangguan musim hingga akibat hama. Dan lebih parahnya lagi hal tersebut membuat para pedagang harus menaikkan harga semua bahan pangan agar tidak mengalami kerugian yang dapat membuat nya kehilangan pekerjaan.


Awal tahun 2021 dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk awal dari krisis ini, bukan krisis akan bahan pangan lagi namun kini daging sapi pun mulai berkurang. Jika masyarakat biasanya merasa kesal akibat kenaikan harga rempah-rempah, kini masyarakat merasa terkejut akibat kenaikan yang cukup sikdifikan dari harga biasanya.


Cukup membuat tercengang, bagi masyarakat bahkan para penjual daging sapi. Bahkan sampai dibeberapa daerah terjadi aksi mogok berjualan. Para penjual daging sapi merasa harga daging sapi di tempat potong yang terbilang mahal yaitu Rp 130.000.- perpotongnya, sedangkanpara pedagang biasanya akan menjual dengan harga Rp 120.000.- ini sama saja mereka akan rugi besar.


Hal tersebutlah yang membuat para penjual daging sapi melakukan mogok berdagang. Mereka berharap dengan melakukan mogok berdagang akan dapat membuat pemerintah sadar dan segera melakukan pengontrolan mengenai masalah ini sehingga dapat segera juga melakukan penstabilan harga daging sapi di sisi halu. Sebab, jika harga daging sapi saat ini tinggi bahkan jika sampai mengalami kenaikan lagi tentunya akan membuat pedagang kesulitan untuk menjualnya ke konsumen.


Namun, sudah beberapa minggu hal mogok tersebut dilakukan oleh para penjual daging sapi, tapi pemerintah masih belum melakukan pergerakan sehingga membuat harapan mereka pupuh bahkan membuat mereka rugi hingga tak berpenghasilan akibat ulah mereka sendiri.


Sehingga sangat disayangkan bila hal ini terus menerus dibiarkan karena kemungkinan besar, angka pengangguran akan bertambah serta kebutuhan gizi yang seharusnya ada di daging pun akan berkurang akibat hal ini.

Sumber :
https://finance.detik.com/   (21 Januari 2021)
https://kompas.com/  (21 Januari 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun