Mohon tunggu...
M. Agam D.
M. Agam D. Mohon Tunggu... Desainer - Pamong

Aku mendahului pagi, menyapa menyambutmu sepanjang hari

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Pentol Kabul, Mengenal Namanya hingga Diantara Franchise atau Sekadar Jenis Pentol

17 November 2023   10:12 Diperbarui: 18 November 2023   12:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tiktok.com/@almasqol/video/6947457618898128130

Pentol merupakan makanan yang familiar di tengah kita. Bagi orang Indonesia khususnya Jawa, kita tahu bahwa ya begitulah Pentol. Bisa dibilang pentol masuk dalam kategori jajanan, namun pentol juga sangat akomodatif banyak dikreasikan menjadi menu baru dengan berbagai macam nama. Terkadang ada juga yang terkesan semaunya asal doyan aja. Menariknya dengan begitu malah banyak yang antusias dari berbagai kalangan. Seperti halnya Pentol Kuah, Pentol Clup, Pentol Bakar dan semacamnya. 

Pada umumnya, pentol adalah makanan yang terbuat dari perpaduan adonan daging ayam dan tepung (perbandingan tepung lebih banyak) dengan proses perebusan, berbentuk bulat, didampingi dengan tusuk/biting, saus clup untuk menyantapnya. Satu lagi nih kenapa kok namanya disebut "Pentol"? Patut diduga! Bahwa penamaan pentol itu mulanya dari bentuknya yang bulat, "Mentol" dalam Bahasa Jawa digunakan untuk menyebut sesuatu yang berujung membulat. Mungkin itu yang melatarbelakangi penamaannya hingga lamban laun disepakati secara sosial dengan nama itu.

Pentol sebagai produk jajanan banyak disukai di dunia kuliner dan UMKM. Bersama dengan itu, banyak strategi terkait pemasarannya, salah satunya adalah sistem Franchise. Tak terkecuali Pentol Kabul juga menerapkannya. Bagi kalian yang warga Jatim (Jawa timur) setidaknya mengenal atau pernah dengar nama pentol yang satu ini. Pentol Kabul memang bermula dari franchise namun perlahan khalayak pelaku UMKM banyak yang mengadaptasi tentang keberadaan menu pentol ini hingga sedemikian menjadi seolah bagian dari jaringan sistem franchise tersebut. Mulai dari citraan visual, kaki lima (motor, sepeda gayuh, gerobak, dan gerai). Terlepas dari apakah pentol kabul yang resmi dari jaringan mitra atau official ataupun penjual yang mengadaptasinya, pentol kabul bisa kita temui di banyak tempat diantarannya kawasan wisata, perkantoran, pendidikan hingga mengisi corner di area pusat jajanan serba ada atau biasa disebut Pujasera.

Tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi spesifikasi pentol itu bisa dikatakan pentol kabul, selain dari penciri branding franchisenya. Dan jika pentol kabul sebagai jenis atau nama brand pentol, lalu apa penciri utamannya? citarasanya? Sejauh ini dari yang banyak beredar, benang merahnya dapat kita tengarai berdasarkan dari karakter tekstur dan rasa, sepertinya itulah yang bisa dibilang menjadi pakemnya. Dari sekian pengamatan saya sebagai warga Jatim dan sudah beberapa tahun menjelajah persebaran kuliner pentol kabul lebih dari 3 Kota di Jatim, kiranya coba saya simpulkan setidaknya bisa menjadi gambaran bahwa pentol kabul adalah jenis pentol atau pentol franchise dengan nama kabul yang diolah dari bahan ayam dengan cita rasa penuh kaldu dan cenderung berlemak. Terkadang seperti masih terasa kasar sedang serta samar tekstur dari penghalusan tulang lunak tetelan daging ayam, didampingi saus tomat kacang pedas racikan dengan sensasi hangat dari lada dan merica.

Tentang Pentol Kabul

Setelah sekian lama pentol kabul telah beredar, bisa dibilang kini jadi top jajanan di Jawa Timur. Alternatif jajanan yang mudah ditemui di tempat umum. Biasa ditemui di pusat keramaian, pokoknya yang banyak orang lalu lalang. Seperti di alun-alun, kawasan pendidikan, kantor pemerintahan, hingga di depan pom bensin dan minimarket. Terlintas pertanyaan sebenarnya bagaimana sih mulanya Pentol Kabul itu hadir di jajaran jajanan populer khususnya di dunia perpentolan? Satu versi ini coba saya bagi di sini. Mungkin ini kemunculan pentol kabul dari sisi kisah kreator dan marketing yang dijalankan. Suatu waktu, saya pernah iseng googling dan menemukan tulisan oleh Ifka Nadia Nur Alfiyati Syahro yang dimuat di media online. Media online nasional yang cukup kredibel. Dalam tulisannya Ia menyebutkan bahwa ada sosok Muhammad Mukhlis asal Jombang Sarjana Managemen UNIM (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto dibalik pentol Kabul. Dan banyak lagi dari berbagai sumber yang memuat kisah seorang Mukhlis seperti keterangan yang dibagikan Mukhlis di beberapa kanal youtube bahwa sejak 2013 Mukhlis sempat kontrak rumah di daerah Tulangan-Sidoarjo, menjajakan keliling pentol kabul kreasi dan racikannya kemudian berjualan gerobak di depan indomart. Kini usahannya semakin berkembang dan banyak bermitra dalam sistem franchisenya menyebar ke banyak kota di Jawa Timur, diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Gresik, Lamongan dan sekitarnya.

Diantara Franchise atau Jenis Pentol

Jika ditelaah, distribusi pemasaran pentol kabul telah meluas dengan berbagai kemungkinan dalam sistem kemitraan franchisenya. Mulai dari rumah produksi yang ada di beberapa daerah. Di jual pada outlet-outlet, pedagang kaki lima resmi. Bahkan ada yang berada di luar kemitraan itu dapat mengklaim serta memakai atribut atau nama pentol kabul. Tentunya ditemui juga ada beberapa yang berkreasi menambahkan sub nama sendiri untuk identitas turunan dari branding pentol kabul diluar memang itu bagian dari kemitraan franchise pentol kabul atau bukan. Memang nyatanya pemasaran pentol kabul ada dua sisi yang berjalan. Keberadaan pentol kabul secara resmi atau official dan perorangan yang membuat citraan, nama dengan atribut kabul, atau bahkan ada yang perorangan membedah rasanya kemudian menerjemahkannya untuk jualan atau produksi pentol.

Adanya outlet dan rumah produksi serta badan yang di bawah managemennya tersebar secara resmi sebagai franchise dengan nama official "Pentol Kabul Juragan-spesial bumbu kacang" di beberapa kota di Jawa Timur dan itu bisa kita lacak rumah produksinya real melalui medsos https://instagram.com/pentol.kabul?igshid=OGQ5ZDc2ODk2ZA== dan web https://pentolkabul.com/ mereka. Kemudian ada juga yang produksi pentol kabul untuk dipesan oleh berbagai pedagang kaki lima dengan tidak begitu baku atau ketat harus spesifik memakai atribut branding dari pentol itu melainkan cukup warna dan stiker pentol kabul saja. Di lain sisi ada juga ditemui pedangang pentol yang mengadopsi atribut itu namun pentolnya diproduksi dari pihak lain atau dirinya sendiri dengan penerjemahannya berhasil membedah resep pentol kabul yang resmi. Meski begitu, selama ini tidak pernah menjadi masalah. Hal ini memang sulit diidentifikasi dan tidak menjadi masalah antara resmi maupun kasus yang hanya adopsi dari pihak official Pentol Kabul dengan sistem kemitraannya atau orang lain yang memakai atribut dan menerjemahkan spesifikasi karakter menu pentol kabul dari yang asli.

Sejauh ini saya belum pernah mendengar ada tuntutan mengenai kedudukan hukum dari pihak official atau memang belum dipatenkan jadi tidak ada kekuatan hukumnya? Atau memang reaksi pasar dan segala kemungkinan itu tidak dianggap masalah bagi official. Atau memang biar menjadi milik bersama masyarakat?

Bagi yang penasaran dan belum pernah mencoba mencicipi bagaimana sih pentol kabul itu. Silahkan cari di daerah persebarannya secara langsung atau order di ecommerce yang tersedia dalam bentuk frozen. Terlepas dari itu official franchise, reseller atau yang lain ya. Jan lupa cek rating dan ulasannya ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun