Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Munawwar
Ahmad Fuad Munawwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karawang, 21 Juni 2000

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berbagai Macam Komentar Buruk hingga Bullying di Media Sosial dan Cara Mengatasinya

13 April 2021   10:30 Diperbarui: 13 April 2021   11:14 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di Era Globalisasi seperti sekarang ini, internet memberi banyak sekali pengaruh dan kemajuan bagi masyarakat. Salah satunya yaitu kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Hal tersebut tentu saja menyebabkan meningkatnya jumlah pengguna internet yang signifikan, salah satunya media sosial yang bersifat online adalah contoh yang paling mendominasi peningkatannya. Berkat kemajuan teknologi ini, informasi menyebar secara cepat dan telah mampu mengubah bentuk kehidupan masyarakat.

Dari data Kemkominfo pun menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia lebih banyak mengakses aplikasi Instagram. Di Instagram kita dapat melakukan banyak hal, antara lain berbagi aktivitas penggunanya seperti mengunggah foto dan video, Instagram juga dapat saling mengomentari sesama penggunanya melalui kolom komentar di foto atau video yang diunggahnya. Total user Instagram di dunia saat ini tercatat telah sebanyak 800 juta pada Januari 2018 (Databoks, 2018). Data ini semakin meningkat dan akan terus bertambah apalagi di masa Pandemi seperti sekarang ini, orang-orang lebih banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, sekolah dan melakukan aktivitas apapun semuanya serba di rumah sesuai anjuran pemerintah.

Dengan kebebasan berselancar di dunia maya ini, masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas apapun hanya dengan mengklik tombol di layar handphonenya. Salah satunya mengomentari apa yang ingin mengomentari tanpa mengetahui batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan. Ketika seseorang berbuat salah apalagi orang itu memiliki pengaruh terhadap masyarakat, yang biasanya disebut Influencer, maka masyarakat kita dengan mudahnya memenuhi kolom komentar dengan hujatan-hujatan yang belum tentu benar adanya karena pengaruh media. 

Bahkan, Microsoft pun sempat memiliki hasil survey yang berjudul 'Digital Civility Index (DCI)' itu diikuti oleh 16.000 responden di 32 negara. Penelitian dilakukan mulai April dan Mei 2020. Hasilnya, Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara. Hal itu membuat para netizen tidak terima dengan hasil surveynya dan segera menyerbu akun Instagram Microsoft hingga pihaknya menutup sesi kolom komentarnya.

Karena banyak sekali komentar buruk di sosial media yang mengakibatkan beberapa orang menjadi takut untuk sekedar mengunggah aktivitasnya di sosial media. Akan tetapi, jika kita mengatasi hal tersebut kita dapat mengubahnya menjadi hal positif seperti mengevaluasi diri kita dan juga dapat mengetahui lingkungan yang baik dan tidaknya untuk diri kita.

Bullying sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Masyarakat di sosial media yang biasanya disebut netizen ini pasti sudah mengetahui bullying itu, entah karena kita yang mendapatkan bullying tersebut ataupun melakukan bullying secara tidak sadar terhadap seseorang yang tidak disukai. Bullying pun terdapat beberapa macam, salah satunya flaming. Flaming (terbakar), yaitu mengirimkan pesan teks yang isinya merupakan kata-kata yang penuh amarah dan frontal. Istilah “flame” ini pun merujuk pada kata- kata di pesan yang berapi-api.

Dari kasus yang di alami Uus, Ia mendapatkan banyak bullying berupa flaming dari berbagai macam netizen. Karena ia sempat membuat cuitan yang berisi “Terkadang suka ngebayangin lebih banyak mana, hijabers yang nonton konser Sulis atau yang nonton konser Suju :)))) banyakan Suju sih” cuit Uus di platform twitter.

Hal tersebut menimbulkan berbagai macam reaksi dari para Kpopers (sebutan lain dari para pecinta Korea). Cyberbullying ini dilontarkan karena rasa kekesalan para kpopers terhadap cuitan tersebut. Sebenernya cyberbullying yang lontarkan terhadap Uus tidak sebanding dengan cuitan yang lontarkannya. Karena, setiap orang bebas bersosial media di akun sosial medianya sendiri tanpa merugikan orang lain. Memang komedian Uus ini selalu membuat cuitan yang dia inginkan tanpa perduli orang-orang akan berkomentar apa, dia hanya melakukan apa yang dia inginkan.

Faktanya flaming tersebut masih berlanjut hingga beberapa waktu dekat ini yaitu dapat dilihat melalui website berita tabloidbintang.com yaitu “..... di kolom komentar gue dia bilang Cuma rakyat kecil.” Tutur Uus. Tidak hanya itu, fakta bullying tersebut pun tercantum di video podcast Uus bersama Soleh Solihun yang berjudul “Uus: Ini Asli Gue! – Podcast Naik Clas (Eps. 6), Ia mengatakan beberapa bullying terhadapatnya yaitu “dasar penista!” “dasar hamil di luar nikah!” “dasar dari keluarga yang bapaknya pengangguran!” Dari hal itu kita dapat melihat berbagai macam komentar pedas memenuhi sosial media Uus.

Tetapi dari beberapa videonya di channel youtubenya yaitu Uus Kamu Kita, Uus selalu menerapkan sabar dan harus menanmkan kejujuran dalam hal apapun. Ia sudah melakukan berbagai cara untuk meredam para komentar negatif itu, akan tetapi bagaimana pun kita tidak bisa mengendalikan amarah atau keinginan setiap orang yang bermain sosial media. 

Dan juga Ia selalu menerapkan kejujuran mau itu baik untuk dirinya atau pun buruk yang penting Ia selalu jujur karena akan membuahkan hasil juga untuk dirinya dan untuk orang sekitarnya. Maka dari itu Ia selalu menyampaikan kepada para viewers yotubenya agar selalu berperilaku jujur, karena Ia sudah mengalami hal-hal baik dari perilaku jujur itu, dan juga jika kita berperilaku jujur orang pun akan bingung akan membully kita dari mananya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun