Mohon tunggu...
aftriani n
aftriani n Mohon Tunggu... Lainnya - tugas indonesia

belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Mahasiswa Baru di Tengah Pandemi

21 Januari 2021   01:45 Diperbarui: 21 Januari 2021   01:58 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Wabah covid-19 sampai saat ini masih terus melanda dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan sampai dengan tanggal 19 Januari 2021 ini, pasien positif covid-19 di Indonesia bertambah 10.365 ,Total positif menjadi 927.380, sembuh 753.948, dan meninggal 26.590. Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 dikota Wuhan provinsi Hubei Thiongkok, saat ini menyebar hampir keseluruh penjuru dunia yang sangat cepat ,sehingga WHO tanggal 11 maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Begitu cepatnya penyebaran wabah ini membuat semua negara membuat upaya preventif, kuratif, dan promotif kepada warga negaranya.

Upaya negara dalam menghambat penyebaran virus juga merambah ke dunia pendidikan. Berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa Covid-19 ini , memberi himbauan bahwa pelaksanaan pembelajaran dilakukan dari rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran dari rumah. 

Metode pembelajaran daring ini sebenarnya sudah bukan yang baru,sebab di beberapa negara terutama di negara maju kegiatan ini sudak terbiasa. Proses pembelajaran di perguruan tinggi apalagi, tidak hanya di luar negri namun di indonesia juga sudah terbiasa dilaksanakan, hanya saja untuk pembelajaran tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah belum begitu populer sehingga di perlukan  persiapan yang sungguh-sungguh agar bisa berjalan dengan baik.

Dari tingkat SD,SMP,SMA,dan KULIAH,semua diwajibkan belajar mengunakan via online atau daring,karena untuk mencegah terajadinya penyebaran virus ini. Seperti yang saat ini penulis rasakan bagaimana dari awal pendaftaran, tes ,sampai proses pembelajaran menggunakan online. 

Memang hampir semua universitas sudah melaksanakan pendaftaran via online. Menjadi mahasiswa baru generasi covid 19 katanya,karena penulis lulus di masa pandemi ini, banyak orang menyebut bahwa lulusan tahun 2020 adalah lulusan corona/covid 19. Sebutan apapun itu tidak menjadi masalah hanya saja penulis sebagai mahasiswa baru dan mahasiawa lainnya merasa sedih karena tidak bisa merasakan kuliah secara ofline atau langsung karena keadaan negara yang sedang buruk.

Mungkin hal ini tidak hanya dirasakan oleh penulis tetapi juga mahasiswa lainnya yang sedih karena tidak tau bagaimana rasanya menjadi mahasiswa baru secara ofline, bertemu dengan teman baru,Dosen ,dan hal hal yang baru belum sempat terasakan,hanya bisa dirasakan lewat online saja. 

Dalam sistem pembelajaran dilakukan via online. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari rumah biasanya dilakukan menggunakan google classroom, zoom, grup whatsapp, grup telegram, atau media yang lainnya. Melalui media pembelajaran daring tersebut Dosen berusaha menyampaikan materi kepada kami para mahasiswa. Kelebihan dari pembelajaran daring ini adalah tidak terikat pada waktu. Sehingga kapan saja dan dimana saja mahasiswa tetap dapat mengikuti pembelajaran dari dosen/guru.

Tapi menurut penulis belajar menggunakan daring ini kurang efektif karena materi yang disampaikan sulit dimengerti walaupun kita dapat bertanya kepada Dosen/guru. Dan cara belajar online ini menurut saya kurang efektif. Memang enak nya mengunakan daring saat berlajar dirumah dimasa pandemi ini kita dapat duduk di tempat yang senyaman kita mau,jika merasa lapar kita dapat langsung pergi kedapur,hanya saja terkadang guru/dosen merasa terganggu karena ada beberapa orang yang salah menggunakan belajar daring ini,misal memakai pakaian semauanya,makan seenaknya atau dengan hal hal lainnya. Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran daring ini tidak mudah diterapkan di Indonesia. 

Banyak keterbatasan dan permasalahan yang terjadi. Beberapa di antaranya yaitu dari segi pendidik, beberapa dosen/guru yang belum memiliki kemampuan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang mereka punya. Dari segi siswa, tidak semua siswa memiliki android atau laptop untuk mengakses materi pembelajaran. Selain itu, di daerah pelosok misalnya, tidak semua siswa berasal dari keluarga yang mampu untuk bisa membeli kuota internet setiap waktu.

Bagaimana dengan orang orang yang tinggal di daerah pedalaman, terkadang masih belum terjangkau oleh listrik dan internet. Oleh karena itu, tidak tepat sepertinya apabila kebijakan pembelajaran dari rumah ini dipukul rata untuk semua wilayah Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengumumkan bahwa pemerintah berencana memberikan bantuan kuota internet gratis untuk siswa dan guru, serta mahasiswa dan dosen, selama empat bulan atau September hingga Desember 2020. 

"Para siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK di bawah Kemendikbud akan mendapatkan bantuan kuota internet gratis sebesar 35 GB per bulan. Sedangkan para pengajar sekolah akan menerima kuota internet gratis 42 GB per bulan. Adapun para mahasiswa dan dosen kampus yang berada di bawah naungan Kemendikbud akan diberi bantuan kuota internet gratis sebesar 50 GB per bulan. Pemberian bantuan kuota internet gratis tersebut untuk mendukung pelaksanaan aktivitas belajar online atau pendidikan jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi virus corona (Covid-19)."

Kebijakan pemerintah mengenai pembelajaran dari rumah ini merupakan kebijakan yang bagus untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas sekaligus memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini. "Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan kementeriannya mengalokasikan anggaran senilai Rp7,2 triliun untuk penyaluran kuota internet gratis ini. "Saya saring respons dari media sosial. Yang dikeluhkan setelah keinginan sekolah secara tatap muka adalah pulsa, pulsa, pulsa. Kuota, kuota, kuota. Maka dari itu atas dukungan berbagai menteri kami memperoleh anggaran," kata Nadiem dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/8/2020)."

Mendengar kabar adanya bantuan internet gratis kami para pelajar dan mahasiwa senang adanya informasi tersebut,karena dengan bantuan itu dapat sedikit meringankan beban. Bayangkan saja,hampir satu semester para mahasiswa belajar daring,belajar dari rumah,akan kah semua berjalan seperti belajar secara ofline? Tentu saja tidak, hampir satu semester belajar di rumah,entah bagaimana nasib kami para mahasiswa baru.

Jangan kan mahasiswa yang jarang hadir saat kegiatan zoom atau kegiatan belajar online, dosen pun bisa saja seperti itu,misal ada beberapa mahasiswa yang jarang ikut melaksakanan kegiatan pembelajaran karena telat masuk atau alasan ketiduran,banyakn alasan dari mahasiswa saat kegiatan pembelajaran,dari ketiduran,tidak ada sinyal,mati lampu dll. Tak hanya itu ada beberapa guru/dosen yang hampir sama mungkin seperti pelajar/mahasiswa, kadang kala mereka jarang masuk untuk mengajar kami para mahasiwa, bahkan ada yang masuk hanya beberapa kali dalam sebeulan,bagaimana kami bisa mengerti materi kalau yang mengajarnya saja jarang masuk/mengajar .

Bergesernya perilaku manusia dari manual ke digital seperti yang terjadi pada saat ini dari segi positifnya adalah dapat mempermudah menyelesaikan urusan manusia. Pekerjaan bisa dilakukan tanpa waktu lama, biaya yang bisa ditekan dan tempat yang tidak terbatas. Saat ini manusia bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka ketika berada didalam rumah, termasuk pendidikan yang bisa mereka akses kapan pun waktu yang mereka inginkan,tidak terbatas seperti ketika sedang berada di sekolah atau kampus. Namun perubahan prilaku ini juga bukan tanpa dampak negatif.salah satunya adalah nilai sosial antar sesama manusia menjadi berkurang karena jarangnya interaksi secara langsung diantara mereka. Sifat individualisme pasti akan sangat  kental di zaman dikital seperti saat ini. Rasa empati dan simpati antar sesama akan melemah dan semua hal akan lebih banyak di ukur dengan materi.

Penulis harap keadaan negara ini cepat membaik,dan covid 19 cepat menghilang,karena vurus ini sangat merugikan,bukan hanya bagi tubuh nyawa,virus ini juga sangat merugikan bagi ekonomi indonesia,pendidikan,dan lain lain nya. Sudah banyak korban jiwa dari virus ini, maka dari itu pemerintah sudah meneyediakan vaksin yang akan diberikan pada yang terkena virus atau pun yang tidak. Tetapi ada batasan bagi siapa saja yang boleh dan tidak boleh di vaksin. Jakarta, CNBC Indonesia -  "Kementerian Kesehatan akan segera memulai vaksinasi massal pada Januari 2021. Pemerintah juga sudah memberikan arahan mengenai siapa yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dan tidak boleh mendapatkan vaksin. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam petunjuk teknis (Juknis) resmi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang diterima CNBC Indonesia, seperti dikutip Senin (4/1/2021). mereka yang sehat dan tidak memiliki penyakit lainnya tentu bisa disuntikkan vaksin Sinovac. Informasi saja, Indonesia akan memesan 100 juta lebih dosis vaksin Covid-19 Sinovac. Sebanyak 3 juta vaksin Sinovac jadi sudah berada di Indonesia dan dikelola oleh PT Bio Farma (Persero)."

Prioritas yang akan divaksinasi menurut Roadmap WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization(SAGE) adalah; Petugas kesehatn, Kelompok dengan risiko kematian atau penyakit yang berat (komorbid), Kelompok sosial / pekerjaan yang berisiko tinggi tertular dan menularkan infeksi. Mengingat virus corona ini masih ada dan yang terpapar virus ini masih terus bertambah penulis menyarankan agar kita tetap menjaga diri,dan kita juga harus meringankan beban pemerintah dengan membantu mengurangi resiko terpapar covid 19 seperti apa yang sudah pemerintah informasikan dengan Gunakan masker Cuci tangan dan Jaga jarak aman.

Yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri untuk mencegah penyebaran COVID-19: Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin. Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.       Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Semoga dari apa yang kita lakukan penulis harap kita dapat membantu mencegah bertambahnya jumlah yang terkena covid 19,dan semoga kondisi negara ini cepat membaik seperti dulu kala, pasti kita semua merindukan pemandangan alam dan keadaan kota yang baik. dan semoga kita bisa kembali menjalankan aktivitas seperti sediakala,terutama di dunia pendidikan ini,semoga sekolah dapat dibuka kembali dan bisa kembali bertatap muka. Tapi tetap, kita tetap harus mewaspadai kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari,bisa saja virus ini akan terus berkembang maka dari itu kita tetap mamatuhi protokol kesehatan yang sudah di berlakukan.

Namun ini semua adalah mungkin cara tuhan dalam menjalankan roda kehidupan di dunia ini, semoga kita bisa semakin baik menjalani kehidupan di zaman ini,aamiin dan jangan lupa untuk selalu berdoa.

                                                                                                               

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun