Mohon tunggu...
AFSHIH LISAAN
AFSHIH LISAAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Manusia dilahirkan untuk mengetahui bahwa dirinya begitu berharga. Hingga masa dewasanya tiba, mereka melupakannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pendampingan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring terhadap Kecerdasan Emosional Anak

27 Juli 2021   12:08 Diperbarui: 27 Juli 2021   13:19 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah terhitung 1 tahun lebih kita hidup berdampingan dengan virus covid-19. Banyak kebiasaan adaptasi baru yang terjadi dan tentu dilaksanakan sesuai dengan anjuran pemerintah dalam menghadapi situasi ini. Mulai dari keadaan ekonomi yang tidak terdapat keteraturan hingga sistem pendidikan yang harus melakukan “upgrade” setiap saat karena kebiasaan adaptasi baru tersebut. 

Kebijakan pemerintah yang telah dibuat dalam pendidikan salah satunya adalah siswa belajar dari rumah. Keadaan yang ‘genting’ ini membuat pemerintah indonesia dan lembaga terkait lainnya harus menghadirkan alternatif dan inovasi terhadap proses pendidikan bagi para peserta didik yang melaksanakan pembelajaran dari rumah.

Latar belakang isu pandemi covid-19 inilah yang menyebabkan peserta didik harus belajar di rumah. Pembatasan mobilitas tidak jarang menyebabkan rasa bosan bagi anak dan orang tua nya. Maka, sebagai orang tua harus selalu ada mendampingi dan memberi motivasi bagi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh dan perkembangan anak. Peran orang tua sangat menentukan terlaksananya kegiatan siswa dan perkembangan anak di rumah. 

Orang tua harus selalu memastikan anaknya mendapat pendidikan yang baik dan tumbuh berkembang dengan baik pula. Orang tua juga harus memastikan perkembangan emosional anak terarah dengan baik. Karena interaksi dengan lingkungan sekitar yang dibatasi, maka hal tersebut sangat berpengaruh pada kecerdasan emosional anak. Peran orang tua lah yang dibutuhkan agar anak tetap mendapatkan kegiatan sosial meskipun di rumah saja dan perkembangan kecerdasan emosionalnya juga terarah dengan baik.

Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan fisik, sosial, dan psikologis ( Sarwono,2012 ). Remaja merupakan peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek fungsi untuk memasuki dewasa. Mereka memiliki banyak karakter unik yang nantinya akan membentuk karakter dan kecerdasan emosional mereka saat tumbuh semakin besar nanti. Mereka juga memiliki beberapa rasa emosi yang kadang tidak disadari oleh diri mereka sendiri. 

Diaantaranya emosi takut, emosi marah, dan emosi cinta. Emosi takut ini yang akan menyebabkan rasa rendah diri muncul terhadap diri mereka. Sehingga mereka kebingungan dan tidak mengenal diri mereka secara benar, cenderung melihat sisi negatif pada diri sendiri dan orang lain, dan tidak mau mengakui kesalahannya. Ada beberapa faktor atau kemungkinan emosi tersebut tidak bisa terkendali. Salah satunya adalah pola asuh orang tua

Dalam pembelajaran daring ini, peran orang tua sangat besar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar pada anak di rumah. Orang tua memiliki peran sebagai pengasuh dan pendidik yaitu bertanggung jawab untuk mengingatkan anaknya belajar, mengecek jadwal pembelajaran, menggunakan inovasi dalam metode pembelajaran, dan memahami metode pembelajaran yang sesuai dengan anak. 

Orang tua sebagai pembimbing yaitu mendampingi dan membimbing anak dalam belajar, memberikan bantuan ketika anak kesulitan dalam belajar, dan memahami pelaksanaan pembelajaran daring. Orang tua sebagai fasilitator yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang baik untuk menunjang pembelajaran yang baik. Kemudian yang terakhir, orang tua sebagai motivator yaitu memberikan dorongan/motivasi belajar kepada anak, memberikan reward ketika anak berhasil, dan memberikan teguran ketika anak tidak belajar. 

Perkembangan mental emosional anak juga perlu diperhatikan dan dibimbing oleh para orang tua. Salah satu faktor yang ikut andil dalam perkembangan mental emosional anak antara lain yaitu pola asuh orangtua, kehadiran orangtua dalam keseharian akan menimbulkan kedekatan dan waktu kebersamaan yang dapat dimanfaatkan untuk bersosialisasi dengan anak, selain itu juga bisa digunakan untuk memberikan rangsangan untuk mempengaruhi kondisi emosi anak, tetapi tidak sedikit orang tua salah dalam membimbing anaknya, jika hal tersebut terus terjadi, akan mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anaknya, terutama pada perkembangan mental emosional anak tersebut (Santrock, 2007).

Maka orang tua memiliki tugas agar anak dapat mengembangkan kesadaran terhadap diri mereka, menerima diri mereka dan orang lain, membuat keputusan pribadi, belajar menghadapi segala macam emosi, belajar menangani stress, belajar berempati, belajar berkomunikasi, belajar terbuka, dan belajar mengembangkan rasa percaya diri mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun