Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ilusi "The Power of Emak-emak", Neno Nyasar Jokowi

2 April 2018   13:52 Diperbarui: 2 April 2018   16:53 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Afriantoni

(Peneliti Public Association Social and Religius Life)

Memang saat ini tensi politik kancah nasional cukup tinggi. Mengingat semakin mendekati masa pendaftaran Calon Presiden untuk pemilihan tahun 2019.

Kekecawan dan kekacauan politik biasa terjadi. Apalagi, persoalan biasa kemudian dipolitasasi menjadi luas.

Setiap masa suksesi tentu membuahkan tensi yang tinggi. Terkadang berangkat dari yang terkecil yakni rumah tangga. Emak-emak menjadi power kebangkitan untuk tema suksesi ke depan.

Tetapi, sebenarnya kekuatan yang dimaksud hanya sebagian kecil untuk membuka mata setiap lini kehidupan. Bukan persoalan serius untuk ditanggapi, tetapi lebih utama adalah soal politik. Itulah karena merambah ranah politik maka menjadi "ilusi". Tentu perebutan kekuasaan lebih diutamakan.

Misalnya jika dibadingkan apa manfaat warga Jakarta di bawah kepemimpinan Anies atau Ahok sebagian besar masih enak zaman Ahok. Ini berarti isu agama yang dibawah ke ranah politik waktu itu sukses besar.

Jika isu agama tersebut tidak ada maka jalan Ahok menjadi Gubernur sangat leluasa. Jadi, bisalah dibedakan antara suksesi Jakarta dan Indonesia.

Jokowi merangkul semua emak-emak kecuali mungkin Neno. Jokowi merangkul Islam, NU, Muhammadiyah dan sebagainya. Ya, kecuali mungkin HTI.

Tetapi secara keseluruhan Jokowi tetap bersahabat kepada ulama, kiayai, ustadz, santri, guru dan tokoh masyarakat. Hanya mungkin jangkauan tak sampai, tapi tetap cukup titip salam.

The power of emak-emak yang membuat isu viral #GantiPresiden2019 perlu dicermati. Gerakan ini hanya sporadis dan tidak sistemik bahkan mengarah pada ilusi. Padahal, tindakan ini yang beredar ini sebagai bentuk perlawanan atas situasi yang dalam opini yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun