Mohon tunggu...
Afkaar Aufaa
Afkaar Aufaa Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Selamat datang di ruang berpikir dan menuangkan ide seorang mahasiswa Pendidikan Sejarah. Saya Afkaar Aufaa, mahasiswa Pendidikan Sejarah yang percaya bahwa setiap peristiwa masa lalu memiliki benang merah yang terhubung dengan kehidupan kita hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Emas: Ambisi atau Mimpi?

10 Oktober 2025   22:39 Diperbarui: 10 Oktober 2025   22:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan sekolah di Indonesia (Sumber: https://lpmwaskita.com/)

Masalah yang berkaitan dengan fasilitas di sekolah tidak akan selesai tanpa anggaran yang besar. Dilansir dari kompas.com, pada tahun 2025 program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp 71 triliun. Kemudian, pada 2026 pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 335 triliun atau lebih dari empat kali lipatnya. Penulis berargumen bahwa program MBG ini tidak perlu dilakukan, terlebih akhir-akhir ini muncul berbagai masalah terkait program tersebut.

Program yang menelan anggaran yang besar ini seharusnya bisa digunakan untuk hal lain yang seharusnya menjadi prioritas, salah satunya pendidikan. Melihat berbagai masalah yang ada pada program MBG ini, akan lebih baik jika uang yang begitu banyak dialokasikan untuk kebutuhan infrastruktur sekolah agar seluruh sekolah dapat menciptakan modal manusia dengan maksimal. Menurut penulis, program MBG ini terlalu memaksa untuk dilaksanakan karena sudah menjadi janji politik pada Pemilu 2024. Padahal, untuk menyelenggarakannya harus memotong anggaran dari program lainnya.

Pendidikan di Indonesia harus memiliki blueprint agar memiliki arah dan tujuan yang jelas, memastikan kualitas pendidikan yang konsisten, serta menjadi dasar untuk perencanaan strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia. Blueprint ini harus tetap meskipun terjadi perubahan pemerintahan dan harus tetap menyesuaikan dengan perkembangan yang dibutuhkan industri. Dengan adanya blueprint, seluruh lapisan bekerja sama dengan baik, serta arah dan tujuan yang jelas, memastikan kualitas yang konsisten, serta menjadi dasar untuk perencanaan strategis yang terukur untuk meningkatkan sumber daya manusia yang siap bersaing.

Cita-cita Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, yang hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan yang merata dan berkualitas. Namun, kesenjangan fasilitas, ketidakpastian kebijakan, serta prioritas anggaran yang belum tepat menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, komitmen untuk memastikan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama sangat diperlukan. Pemerintah harus konsisten dengan rencana pendidikan jangka panjang dan mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur pendidikan yang lebih baik sekolah di seluruh Indonesia.

Referensi

Chattopadhyay, S. (2012). The Human Capital Approach to Education. Education and Economics, 17–55 

Dimas Waraditya Nugraha. (2025, 3 Oktober). Kemenkeu Sampaikan Alasan Anggaran MBG Melonjak Meski Serapan Rendah. Diakses pada 10 Oktober 2025 dalam https://www.kompas.id/artikel/kemenkeu-sampaikan-alasan-anggaran-mbg-melonjak-meski-serapan-rendah 

Katadata Indonesia. (19 Agustus 2024). Apa saja aspek penting menuju Indonesia Emas 2045? [Video]. https://youtu.be/MTscOeUjMkY?si=W7zBROdrjaTXoxXX

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun