Hidup ini jika direnungkan, dapat menyerupai permainan catur. Setiap orang diberi peran dan posisi yang berbeda sejak awal, ada yang menjadi pion sederhana, ada yang lahir sebagai kuda, benteng, menteri, bahkan raja. Namun, peran yang diberikan sejak awal itu bukanlah akhir dari segalanya. Pion yang sabar, konsisten, dan berani melangkah maju dapat berubah menjadi menteri yang kuat, menandakan bahwa dalam kehidupan, mereka yang sederhana memiliki kesempatan untuk tumbuh dan mencapai sesuatu yang lebih besar.
Dalam permainan catur, setiap langkah adalah pilihan, dan setiap pilihan mengandung risiko. Begitu pula hidup, keputusan kecil yang kita ambil hari ini bisa menentukan arah besar di masa depan. Melakukan sedikit kesalahan dalam melangkah dapat membawa kita pada kerugian, namun selalu ada ruang untuk bertahan, mengatur ulang strategi, dan melangkah dengan lebih hati-hati.
Raja dalam catur bergerak terbatas, tetapi dialah yang menjadi pusat permainan. Hal ini mengingatkan kepada kita bahwa kekuasaan sering kali rapuh, dan justru karena keterbatasannya itu, maka ia harus dijaga. Di sisi lain, menteri dengan gerakannya yang luas menggambarkan kebebasan dalam berpikir dan bertindak, tetapi kebebasan itu tetap harus digunakan secara bijaksana.
Musuh terbesar dalam permainan catur bukan hanya lawan yang berada di seberang papan, melainkan juga kelengahan diri sendiri. Begitu pula dalam hidup, terkadang kita bukan kalah dari orang lain, melainkan kita dikalahkan oleh diri sendiri yang senantiasa memelihara ketidakdisiplinan, kesombongan, atau rasa takut dalam diri.
Pada akhirnya, permainan catur mengajarkan kita, bahwa hidup bukan sekadar tentang menang atau kalah. Ia tentang strategi, kesabaran, keberanian mengambil risiko, dan kesadaran bahwa setiap bidak catur 'sekecil apapun perannya' dapat memiliki arti dalam perjalanan menuju tujuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI