Mohon tunggu...
Afifah nursalsadiba
Afifah nursalsadiba Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan dari UIN Datokarama Palu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life Balanced 🍭 ig: @afifahnursalsa_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Mental Block agar Tidak Terjebak di Dalamnya

28 April 2021   11:05 Diperbarui: 28 April 2021   11:05 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Istilah Mental Blok  Sumber Foto Prosehat.com

Pola pikir yang kaku menjadikan  seseorang yang berkutat pada pada masa lampau. Hal tersebut membentuk keyakinan tentang kemampuan kita terbatas pada bidang tertentu, sehingga kita akan terus berada pada zona nyaman dan enggan untuk mempelajari hal baru.

  • Ketidakpastian (uncertainty)

Ketidakpastian berlainan dengan ketidaktegasan. Ketidakpastian menghalangi seseorang dalam melaksanakan keputusan yang sudah dirinya buat. Biasanya situasi ini hadir kala disodorkan terlalu banyak pilihan yang pada dasarnya sama. Akibatnya terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

  • Keraguan diri (self doubt)

Perasaan ragu pada diri sendiri sering sekali terjadi. Sekalipun telah mengerahkan seluruh tenaga untuk memberikan hasil yang terbaik, perasaan itu tetap muncul. Lebih parahnya saat kita merasa telah menjadi seorang penipu yang mengaku handal dalam bidang tersebut, padahal faktanya hanya dirundung perasaan cemas.

  • Keraguan (indecision)

Sifat individu yang terlalu berfokus pada peniliaian setiap keputusan dikarenakan pola pikir "satu pilihan menentukan keberhasilan atau kegagalan ke depannya" bisa jadi membawa kita  pada mental block. Hal ini dikarenakan terlalu banyak energi yang terkuras dalam membuat satu keputusan, hingga lupa dengan prioritas lainnya.

  • Ketiadaan batas (no limits)

Kemampuan multi-tasking ternyata tidak selamanya membantu, ada kalanya keahlian tersebut justru mendorong kita untuk terus melakukan beragam aktivitas dengan fokus yang terpencar. Alhasil kewalahan dan progres yang dihasilkan tidak sebanding dengan energi yang dikerahkan. Tak jarang pula tugas yang kita emban malah mengalami kebuntuan.

Penyebab Mental Block

Frenn.. Lalu, apa yang menjadi penyebab mental block ini bisa terjadi? Yuk simak dibawah ini:

  • Kurang fokus

Kondisi ini ternyata bisa disebabkan oleh kita yang sering kali kurang fokus terhadap sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan. Bisa jadi, saat seharusnya fokus terhadap apa yang sedang ada di hadapan, malah justru terdistraksi atau teralihkan perhatiannya terhadap hal lain.

  • Tidak cukup tidur

Saat kita kurang tidur, tentu akan lebih mudah merasa ngantuk pada jam-jam produktif. Padahal, tidur adalah salah satu cara untuk mengembalikan energi yang hilang karena banyaknya aktivitas. Maka itu, jika tidak mendapatkan jatah tidur yang cukup, itu menyebabkan kita akan merasa kelelahan. Di saat yang bersaaan, kurang tidur juga dapat merusak suasana hati atau mood sehingga kita kecenderungan untuk marah-marah dan mudah tersinggung. Selain itu,  menjadi tidak bisa fokus dan konsentrasi. Hal ini lah yang dapat memicu kita mengalami kondisi ini.

  • Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan

Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan memang bukan kebiasaan yang baik. Pasalnya, saat mengerjakan sesuatu secara terburu-buru, kita akan cenderung panik, cemas, dan tertekan. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya mental block karena kita tidak bisa tenang dalam berpikir. Justru, semakin terburu-buru, otak seolah menolak proses berpikir sehingga pikiran kita benar-benar kosong. Maka itu, akan lebih baik jika mengerjakan sesuatu tidak berdekatan dengan deadline atau tenggat waktu. Dengan begitu,  memiliki cukup waktu untuk menyelesaikannya dan bisa mengerjakan dengan tenang.

  • Kondisi lingkungan terlalu ramai

Tidak semua orang menyukai tempat ramai. Apalagi keramaian yang terjadi akibat adanya kekacauan, misalnya ada orang bertengkar atau ada tawuran. Biasanya, jika berada pada kondisi-kondisi tersebut, kita menjadi lebih mudah merasa tertekan, karena produksi hormon kortisol yang meningkat. Ya, saat stres dan tertekan, kita mungkin memiliki kecenderungan untuk merasa panik dan cemas. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut menyebabkan kita mengalami kondisi ini, sehingga tidak bisa berpikir untuk mencari solusi yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun