Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menemui Psikolog

27 Januari 2023   09:29 Diperbarui: 4 Februari 2023   01:09 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sesi konseling. Sumber gambar dari Kompas.com

Dilansir dari beberapa sumber sekaligus pengalaman pribadi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk konsultasi ke psikolog maupun psikiater agar mendapat hasil maksimal. Hal ini juga akan membantu kita untuk memanfaatkan sesi konsultasi sebaik mungkin:

Mantapkan Hati, Tentukan Target yang Paling Mendasar

Hal pertama yang harus dilakukan yakni memantapkan hati dan niat dengan penuh kesungguhan. Sebab, ahli kesehatan mental hanya akan membantu kita untuk mencari akar permasalahan dan mengarahkan kepada solusi yang tepat. Berhasil atau tidaknya penanganan tetap saja 99% tergantung pada diri sendiri.

Dalam media Choosing Therapy, tahapan ini kerap dikenal dengan istilah "Know your 'why' for therapy". Artinya, seseorang diharapkan mengetahui alasan mendasar mengapa harus membutuhkan bantuan tenaga profesional. Di samping itu, target utama dalam sesi konsultasi juga harus dipertimbangkan.

Apakah tujuan kita hanya ingin meluapkan emosi yang terpendam? Apakah sekedar penasaran belaka?  Atau, kita ingin mendapat solusi dari perilaku sehari-hari yang terganggu akibat hambatan tertentu? Jika iya, solusi seperti apa yang dikehendaki? Penting untuk menanyakan hal-hal tersebut kepada diri sendiri agar progres yang dijalani setelah konsultasi dapat membuahkan perubahan yang signifikan.

Pilih Provider yang Sesuai dengan Permasalahan dan Solusi yang Ingin Dicapai

Setelah memantapkan hati dan meluruskan niat, hal kedua yang harus diperhatikan yakni memilih provider yang sesuai dengan masalah dan solusi yang dibutuhkan. Selain mencari tahu melalui internet dan berbagai testimoni yang ada, jangan malu untuk bertanya kepada orang lain yang berpengalaman.

Di samping itu, perbedaan antara mentor, psikolog, dan psikiater juga penting untuk diketahui. Dengan mengetahui background dan spesifikasi dari ketiganya, kita dapat menemukan ahli yang tepat untuk membantu dalam menghadapi permasalahan mental.

Jika permasalahan kita terkait dengan ranah non-klinis seperti hubungan pertemanan, percintaan, pekerjaan, masalah keluarga, peminatan, dan sebagainya maka kita dapat memilih untuk melakukan sesi mentoring dengan mentor. 

Mentor tidak akan memberikan diagnosa klinis, mereka akan memberikan arahan yang teknis dan direktif seperti refleksi diri, action planning, dan sebagainya.

Sedangkan, jika permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan ranah perilaku seperti gejala gangguan kecemasan, depresi, trauma, dan lain-lain maka kita dianjurkan untuk memilih psikolog. Psikolog akan memberikan diagnosa, asesmen yang lebih mendalam, serta terapi tertentu jika diperlukan (psikoterapi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun