Garis yang memisahkan kita akan bersatu.
Sebab cinta, lebih kuat dari sekadar jarak, ia adalah takdir itu sendiri.
Maka, biarlah senja menjadi saksi, biarlah rindu menjadi pemandu, Sampai mustahil itu menjadi mungkin, dan kita menyatu, Dalam keindahan yang tak terlukiskan, di bawah langit yang sama.
Seutas senja melukiskan rindu di matamu,
Di antara kata yang melayang, "aku suka yang mustahil."
Senyummu merekah, bertanya, "contohnya?"
Aku tak menjawab, hanya membiarkan angin berbisik.
Kau tak tahu, mustahilku itu adalah keindahan yang tak tergapai.
Ia adalah bintang paling terang, yang kulihat dari bumi.
Jarak itu, adalah tantangan yang kupeluk,
Sebab dalam penantian, ada makna yang tumbuh.