Mohon tunggu...
Afia Susilo
Afia Susilo Mohon Tunggu... guru

hobi membaca, menulis dan berolah raga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muslim yang Kuat Lebih Baik dan Dicintai oleh Allah SWT (Urgensi Materi)

6 Januari 2023   12:46 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ORANG MUSLIM HARUS KAYA!

URGENSI HARTA

            Saat ini, di dunia belahan manapun tidak barat tidak juga timur, entah muslim entah bukan semua berbondong-bondong memburu kekayaan/ harta. Harta tak kenal suku, ras, apalagi agama dan diantara jenis harta kekayaan itu adalah uang. Uang telah menjadi barang yang sangat berharga bahkan paling berharga. Mengapa? Karena dengan uang seluruh kebutuhan bisa tercukupi, bahkan konon iman pun bisa dibeli dengan uang. NA'UDZUBILLAH! Kemudian wajarlah bila uang pada akhirnya bisa menguji sejauh mana ketangguhan dan kadar kualitas iman seseorang. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW.

"sesungguhnya kemiskinan itu bisa menjerumuskan ke jurang kekafiran"

            Uang bisa melahirkan rahmat dan benar-benar menjadi nikmat yang luar biasa mana kala diperoleh dan dibelanjakan dengan baik dan benar. Namun sebaliknya uang bisa pula menjadi laknat dan menambah sengsara manakala diraih dan dibelanjakan dengan buruk. Ketika uang digunakan untuk kebaikan semisal bersedekah, menunaikan ibadah haji, berjihad, membantu fakir miskin menbangun pesantren, untuk meningkatkan kualitas iman dan untuk kemaslahatan umat, maka seperti gula yang selalu dicari dan disesaki semut, anda akan disenangi oleh siapapun. Tapi bila uang digunakan untuk kemungkaran minum-minuman, main perempuan, memperbudak du'afa, untuk berfoya-foya dan menyenangkan hawa nafsu dan sebagainya, ia akan menjelma menjadi racun yang siap membunuh kapan saja, bahkan dapat mendatangkan murka Allah SWT dan neraka jahanamlah balasannya,      Ringkasnya, kaya harta menjadi keharusan setiap muslim yakni menjadi orang yang mampu, berkualitas dan bisa menangani seluruh persoalan hidupnya dengan mandiri, Keharusan tersebut karena salah satu rukun islam adalah ibadah ke baitulloh yang mempersyaratkan setiap muslim yang menjalankanya harus  dengan kemampuan lahir dan batin, kemampuan materi dan non materi kemampuan fisik dan psikis, juga karena banyak jenis ibadah yang hanya dapat direalisasikan secara sempurna dengan tersedianya uang atau harta.

Kaya harta dalam tinjauan syar'i

            Tak ada dosa bagi kita untuk mengharap banyak uang, selama niat kita suci.!! Dalam hadist yang diriwayatkan al hakim dan di nilai shahih oleh imam ahmad dan adz dzahabi, diceritakan bahwa suatu ketika nabi muhammad SAW memanggil amru bin ash. Beliau bermaksud menyuruh memakai baju besi dan membawa senjata. Ketika amru bin ash datang nabi muhammad SAW menatapnya dan berkata "aku mengutusmu pergi berekspidisi dimana kau akan mendapat banyak harta rampasan dan kau akan kembali dengan selamat, dalam hadits lain yang diriwayatkan ibn majjah dan dinillai shohih oleh al bani,

 Rosulullah SAW bersabda: "tidak ada mudharat (kerusakan) dalam harta bagi mereka bagi mereka yang bertaqwa, tetapi  kesehatan itu lebih baik daripada menjadi kaya bagi mereka yang bertaqwa"

            Sesungguhnya terang sekali ajaran nabi muhammad SAW tentang harta/uang seluruhnya telah diatur sedemikian gamblangnya. Dari hadits Rosulullah SAW diatas kita sepatutnya kita mengerti, betapa nabi Muhammad tidak tabu membicarakan soal harta atau soal uang. Namun hal itu bukan berarti beliau materealistis, tetapi beliau paham bahwa perjuangan islam membutuhkan beaya dan dana tidak sedikit, Dalam perjuangan dibutuhkan sebuah beaya "jer basuki mowo beya" kata falsafah jawa. Bagaimana kita bisa menjaga harga diri (muru'ah) dan kehormatan (izzah) islam jika untuk membangun pesantren dan membangun sarana infrastuktur islam dengan cara. Maaf "mengemis".

            Sepatutnya kita malu saudara-saudara kita seiman banyak yang mengemis-ngemis di terminal-terminal, di bus-bus, di kereta api, bahkan ada door to door  untuk membangun sarana ibadah. Mereka jual murah ayat-ayat Allah dengan kocek-kocek recehan. Murah sekali harga diri kita, padahal Rosulullah SAW tidak mengajari hal demikian, kata rosulullah: "seorang pemberi itu lebih baik katimbang peminta-minta"

            Rosulullah SAW sendiri adalah seorang pekerja keras, beliau tidak pernah meminta materi kepada para sahabat. Bahkan seluruh harta kekayaan beliau rosulullah diabdikan untuk fi sabilillah (jalan Allah). Harta itu penting untuk mengerjakan ibadah, Bagaimana anda bisa sholat khusuk kalau perut anda lapar, kalau keluarga anda menangis, sementara anda tidak bisa mencukupi keluarga, bagaimana anda bisa bersedekah, pergi ke baitullah dan menyekolahkan anak-anak anda sedangkan anda tidak punya uang sama sekali. Dan bisa berdakwah di perkotaan sementara anda tidak punya harta sama sekali???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun