Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Lagi, Belajar Aja, Belajar Terus

5 Maret 2020   22:01 Diperbarui: 5 Maret 2020   22:08 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya, teori belajar kognitif merupakan sebuah teori yang lebih menekankan bagaimana proses yang terjadi bukan dari hasil yang akan di dapatkannya nanti.

Apakah masih ada disini yang melihat sesuatu dari hasilnya saja? Bukan dari prosesnya? Oh  NO!!! rubah persepsi ituuu!

Proses belajar itu bukanlah hal yang bersifat sederhana, melainkan hal bersifat kompleks yang meliputi proses, bagaimana seseorang dapat memperoleh sebuah pengetahuan baru, bagaimana yang dirasakan ketika proses belajar berlangsung, dan bagaimana reaksi atau feedback yang di berikan pada saat kegiatan belajar tersebut.

Pandangan Jerome Bruner, seorang ahli dalam bidang psikologi kognitif, yang terpenting dari belajar adalah bagaimana cara seseorang memilih, mempertahankan, dan menstranformasi informasi secara efektif.

Pada intinya menurut Bruner belajar tidak akan terjadi tanpa sebuah proses di dalamnya, proses ini menunjukan bagaimana seseorang dapat mengolah informasi yang di terimanya secara baik.

Berikut merupakan beberapa pokok pembahasan yang di paparkan oleh Bruner :

  1. Discovery Learning ( Belajar Penemuan).  "Teori Piaget mengatakan bahwasannya anak itu harus berperan aktif pada saat di kelas." Teori ini menjadikan landasan Bruner untuk membentuk konsepnya yaitu Discovery Learning. Menurutnya, dengan model belajar penemuan akan memberikan hasil yang terbaik untuk siswanya.Dengan berusaha untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri itu akan memberikan pengalaman yang berharga dan akan memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan konsep dan prinsipnya sendiri
    Apakah Discovery Learning seistimewa itu?
    Ya, memang nyatanya Discovery Learning akan berdampak positif, di antarnya, pengetahuan yang di dapatnya dapat bertahan lama karena anak terjun langsung untuk menemukan sebuah pengetahuan itu, lalu membangkitkan kemampuan anak untuk berfikir, memberi motivasi kepada siswa untuk terus berusaha sampai penemuannya itu mendapatkan hasil yang memuaskan, dan masih banyak lagi keistimewaan dibalik Discovery Learning.
  2. Tahap Perkembangan Intelektual dalam Proses Belajar

Tahapan yang di paparkan oleh Bruner antara lain sebagai berikut :

  1. Enaktif, Maksudnya lebih menekankan kepada respon dari sebuah objek yang di hadapinya. Dalam memahami sebuah pengetahuan disini anak-anak menggunakan pengetahuan motoriknya seperti memegang, meraba, menggenggam, menyentuh dan sebagainya. Anak-anak disini harus diberikan kesempatan bermain dari berbagai alat atau bahan dari pembelajaran itu agar dapat memahami secara detail  bagaimana alat atau bahan tersebut bekerja.
  2. Ikonik, Maksudnya disini anak akan memahami dunia sekitarnya melaui komparasi atau bentuk-bentuk perbandingan dan perumpamaan.
  3. Simbolik, Maksudnya disini siswa sudah mampu menggambarkan pikirannya melalui simbol-simbol atau istilah-istilah yang sifatnya abstrak. Fase ini merupakan tahap final dalam sebuah pembelajaran.

     3. Fase-fase Dalam Proses Belajar

Belajar merupakan sebuah aktivitas yang berproses, tidak instan. Sudah dapat dipastikan di dalamnya bermunculan perubahan-perubahan yang terjadi secara bertahao. Tahapan dalam perubahan ini tentunya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya dan akan terjadi secara berurutan. Menurut Bruner, dalam proses pembelajaran akan menempuh 3 fase antara lain:

  1. Informasi, Ketika seorang siswa sedang belajar tentunya akan mendapatkan sebuah informasi atau pengetahuan dari materi yang sudah di sampaikan guru, di antara informasi yang di dapatkannya itu ada informasi yang mungkin baru di ketahuinya dan ada  pula informasi yang sudah di dapatkan sebelumnya.
  2. Transformasi, Informasi yang sudah di peroleh kemudian di analisis , di ubah, atau di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak.
  3. Evaluasi, Kemudian setelah sudah di transformasikan maka akan dinilai sejauh mana informasi tersebut dapat di manfaatkan untuk dapat memecahkan masalah yang di hadapinya.

Sekian uraian mengenai teori Jerome Bruner, Semoga dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun