Di sebuah tempat, di perbatasan waktu
Kuhempaskan tubuhku yang gembur, tenagaku yang terbengkalai,
dan jiwaku bertikai
Kupasrahkan segala kesendirianku
Kuhembuskan nafas panjang
Tapi, tak cukup panjang
Dada yang selalu sesak
Sebab sahabatku hanya sebatas lintingan
Sebenarnya ini semua kehidupan macam apa?
Dari hari ke hari, seorang lelaki
Hanya menyembunyikan air mata
di pundak puisi
Ingin ku tutup mataku
Ku hempas segala sendu dan rindu yang membelenggu
Dalam mendungnya hati
bersama sendu, rindu pun bernyanyi
sunyi!
Aceh, 10 November 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!