Tokopedia adalah suatu situs dan aplikasi yang menyediakan jual beli online dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengatur toko tersebut secara online dan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual secara online pula.
Sejak awal berdirinya Marketplace tokopedia ini pernah 3 kali meraih penghargaan Bubu Awards pada tahun 2009 di mana tokopedia.com dinobatkan sebagai perusahaan e-commerce terbaik. Selain itu tokopedia.com telah berhasil mendapatkan investasi dari PT Indonusa Dwitama (2009), East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), BEENOS (2012), SB Pan Asia Fund (2013), dan SoftBank Internet and Media, Inc. ("SIMI") dan Sequoia Capital (2014).
Pada tahun 2014 perusahaan tokopedia tersebut membuat aplikasi berbentuk mobile application yang dapat di download melalui Google Playstore, dan perusahaan ini menggunakan cara tersebut agar terwujudnya tujuan untuk mendapatkan kepuasan konsumen sehingga dapat menjaga pangsa pasar dari tokopedia itu sendiri, dengan itu pula toko pedia memberikan pelayanan yang lebih luas dan menjangkau semua kalangan sehingga menumbuhkan rasa percaya kepada tokopedia.
Pada tokopedia ini memiliki konsep bisnis yang sangat bergantung kepada pihak ke 3 sebagai penyalur uang dan penerima atau model bisnis seperti ini biasa disebut dengan model bisnis Marketplace C2C (Customer to Customer).
Dengan model bisnis tersebut pula maka tokopedia adalah Marketplace yang berbeda dari Marketplace dari biasanya karena apabila toko online yang lain tidak bertanggung jawab kepada transaksi yang ada pada penjual dan pembeli, beda dengan tokopedia yang justru ikut terlibat di dalamnya dan bertanggung jawab.Â
Dengan begitu, selama proses transaksi terjadi pada penjual dan pembeli atau selama barang yang dibeli tersebut belum sampai hingga ke tempat tujuan, maka uang akan aman karena ditahan terlebih dahulu oleh pihak tokopedia, dan apabila terjadi suatu kegagalan maka uang akan otomatis dikembalikan kepada pembeli oleh pihak tokopedia.
Suatu permasalahan dalam jual beli online di Indonesia adalah sulitnya membangun kepercayaan pembeli. Salah satu masalah yang biasa dihadapkan oleh para pembeli dalam membeli barang secara virtual atau online adalah tidak bisa melihat secara langsung barang yang dia beli, dan pembeli pun tidak bisa mengontrol dan tidak dapat memenuhi harapannya secara penuh terhadap barang belanjaannya.
Oleh karena itu disini perlu ditekankan bahwa perlunya dibangun sebuah komitmen atau kepercayaan dari pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi atau jual beli secara online.
Ada beberapa faktor lain pula yang menjadi alasan atau pengaruh bagi pelanggan untuk melakukan transaksi yaitu seperti adanya perbaikan yang ada pada pembangunan infrastruktur teknologi, kemudahan memiliki smartphone, murahnya biaya untuk menggunakan internet, dan beberapa hal lain yang bisa mempengaruhi seperti hasil riset pengembangan teknologi, ataupun kebijakan pemerintah. tetapi, selain itu ada beberapa kemudahan yang didapat dari pembelian melalui online.Â
asyarakat sudah biasa menggunakan internet dalam kehidupan sehari-harinya, tidak hanya itu dengan menggunakan internet masyarakat dimudahkan dalam beberapa hal, contohnya dengan adanya aplikasi mobile yang dimana bisa dijangkau hanya dengan menggunakan handphone, sehingga bisa transkasi dimanapun dan kapanpun hanya dengan menggunakan koneksi internet yang tersambung dengan handphone.
