Oleh: Andy Endra Krisna
Di tengah derasnya gelombang disrupsi teknologi dan perubahan geopolitik global, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan arah baru dalam manajemen sektor keuangan Indonesia. Melalui The 3rd OJK International Research Forum 2025 di Yogyakarta, lembaga ini menegaskan pentingnya digital resilience , yaitu kemampuan beradaptasi dan bertahan di era kecerdasan buatan (AI), data besar (big data), dan otomatisasi.
Namun, jika kita telaah dari sudut pandang ilmu manajemen modern, langkah OJK bukan hanya langkah kebijakan, melainkan contoh nyata penerapan Manajemen Strategis dan Manajemen Risiko Digital yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, baik individu, pelaku usaha, maupun organisasi.
1. Manajemen Strategis di Era Disrupsi
OJK menunjukkan pemahaman mendalam terhadap prinsip manajemen strategis: mengenali perubahan lingkungan, memanfaatkan peluang, dan meminimalkan ancaman. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa disrupsi teknologi bukan semata ancaman, tetapi juga peluang besar yang harus dikelola secara sistematis. Dalam teori manajemen, pendekatan ini dikenal sebagai strategic agility atau kemampuan organisasi untuk tanggap terhadap perubahan dan melakukan penyesuaian cepat terhadap strategi bisnis dan kebijakan.
Individu dan pelaku usaha kecil pun perlu berpikir strategis dalam membaca perubahan teknologi sebagai peluang, bukan sekadar ancaman. Misalnya, memanfaatkan digital banking, e-wallet, atau aplikasi investasi untuk memperkuat ketahanan finansial pribadi.
2. Manajemen Risiko Digital dan Keuangan
OJK juga memperlihatkan contoh nyata Enterprise Risk Management (ERM) dalam konteks digital. Ketika kecerdasan buatan mulai mendominasi analisis keuangan, risiko seperti cybersecurity, kesalahan algoritma, atau penyalahgunaan data menjadi ancaman nyata. OJK menanggapinya dengan langkah preventif: merancang tata kelola AI di sektor perbankan dan mengembangkan platform pengawasan berbasis data, OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics).
Di era data digital, setiap organisasi, termasuk UMKM dan startup, harus memiliki sistem manajemen risiko yang adaptif terhadap teknologi. Pengawasan internal berbasis data (data-driven management) menjadi kunci untuk memastikan efisiensi dan keamanan operasional.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Transformasi Digital
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menyoroti perubahan pasar tenaga kerja akibat AI. Menurut World Economic Forum, permintaan untuk profesi seperti AI Specialist dan FinTech Engineer akan meningkat lebih dari 80% dalam lima tahun. Dari perspektif manajemen SDM, ini merupakan bentuk strategi reskilling dan upskilling yaitu peningkatan kompetensi sumber daya manusia agar relevan dengan kebutuhan masa depan.
Tidak cukup hanya beradaptasi dengan teknologi; perlu strategi pembelajaran berkelanjutan (lifelong learning). Setiap individu harus mulai berinvestasi pada peningkatan keterampilan digital agar tetap kompetitif di dunia kerja.
4. Manajemen Pengetahuan dan Kolaborasi Riset
Forum riset internasional yang diadakan OJK juga menunjukkan peran penting Knowledge Management dalam organisasi publik. Melibatkan akademisi, peneliti, dan praktisi menunjukkan bahwa kebijakan keuangan berbasis riset (evidence-based policy) jauh lebih kokoh daripada kebijakan instingtif. Inilah bentuk nyata kolaborasi lintas sektor yang menjadi salah satu elemen manajemen inovasi.
Kesimpulan: Membangun Ketahanan Finansial dan Manajerial
Apa yang dilakukan OJK memberikan contoh bagaimana prinsip-prinsip ilmu manajemen dapat diterapkan secara praktis di tingkat nasional. Mulai dari strategic management, risk management, HR management, hingga knowledge management, semuanya berpadu dalam satu visi besar: membangun ketahanan keuangan nasional di era disrupsi.
Bagi masyarakat, pesan yang bisa dipetik adalah bahwa manajemen bukan hanya untuk lembaga besar saja melainkan keterampilan hidup (life skill) yang harus dikuasai setiap individu. Dengan kemampuan mengelola risiko, beradaptasi dengan perubahan, dan terus belajar, setiap warga dapat berkontribusi memperkuat ekonomi bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI